Inpex Masela Ltd Bersama SKK Migas Kick-off PMT Proyek LNG Abadi

Kamis, 28 Des 2023 16:05 WIB
Reporter :
Misbahul Munir
INPEX Masela, Ltd. (INPEX) bersama SKK Migas laksanakan Kick-Off PMT Proyek LNG Abadi di Jakarta. (Foto: SKK Migas)

jatimnow.com - INPEX Masela, Ltd. (INPEX) bersama SKK Migas laksanakan Kick-Off PMT Proyek LNG Abadi, pada Kamis (28/12/ 2023) di Jakarta. Ini merupakan tindak lanjut setelah pemerintah menyetujui revisi Plan of Development (POD) yang menyertakan komponen carbon capture storage (CCS) ke dalam revisi POD tersebut.

Persetujuan revisi POD tersebut membuka jalan bagi INPEX dan SKK Migas untuk sepenuhnya mendorong proyek LNG Abadi sebagai proyek bersih dalam mendukung transisi energi.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, mengatakan bahwa Kick Off Project Management Team Abadi Masela ini sebagai tanda dimulainya Proyek Strategis Nasional yang akan dikerjakan secara massif.

Baca juga: SKK Migas Jabanusa Dukung Inovasi Anak Bangsa di Pameran SINOX-01 Surabaya

“Investasi proyek Abadi Masela sangat besar mencapai US$20.9 billion, dan jika dibandingkan akan setara Rp324 triliun atau hampir 3 kali lipat nilai investasi kereta cepat Jakarta-Bandung," ujar Dwi dalam siaran persnya.

Dilanjutkan, proyek ini akan menghasilkan pendapatan pemerintah sebesar US$37,8 miliar atau setara Rp586 triliun. Proyek LNG Abadi sekaligus menjadi bukti komitmen Indonesia dalam meningkatkan produksi serta menurunkan emisi.

Adapun lapangan gas Abadi juga memiliki potensi untuk penyimpanan CO2 bahkan menjadi CCS Hub dengan kemampuan injeksi CO2 sebesar 71-80 juta ton dan kapasitas penyimpanan 1,2 gigaton.

“CCS Hub pada Proyek Abadi Masela menambah daftar proyek CCS yang sedang dibangun di industri hulu migas, sekaligus menegaskan keberpihakan dan kontribusi industri ini dalam mengurangi emisi karbon dan mendukung pemerintah dalam mencapai net zero emission di tahun 2060," sambungnya.

Dwi menekankan kick off ini adalah milestone penting, dalam upaya mempercepat penyelesaian proyek dari target onstream di Q4 2029. Pihaknya meminta tim SKK Migas dan INPEX Masela untuk terus mencari potensi kegiatan untuk mempercepat proyek.

Baca juga: Mengulik Pertemuan HCML dengan Pemkab Sumenep

Sebab jika proyek Abadi Masela bisa dipercepat maka berpotensi mempercepat penerimaan pendapatan dari proyek ini yang mencapai sekitar US$ 5 miliar. Namun, sebaliknya jika terjadi keterlambatan akan berpotensi tambahnya biaya proyek sekitar US$ 1 miliar setiap tahunnya diluar tambahan biaya tenaga kerja.

\

“Kemajuan dari Proyek Abadi LNG ini sangat dinanti oleh oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia, karena menjadi salah satu tulang punggung untuk mencapai target produksi di 2030 yaitu minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD)”, Pungkas Dwi.

Sementara itu, Managing Executive Officer, Senior Vice President, Asia Projects, INPEX, Akihiro Watanabe, mengungkapkan bahwa pihaknya sangat menghargai dukungan dari SKK Migas dan pemerintah Indonesia dalam merevisi POD untuk memasukkan CCS.

"Ini merupakan momentum baik bagi kami. Ke depannya, INPEX bersama JVP dengan sungguh-sungguh akan mengimplementasikan revisi POD melalui dukungan dan bimbingan dari SKK Migas dan pemerintah," kata Akihiro.

Baca juga: SKK Migas Kuatkan Strategi Program Pengembangan Masyarakat Hulu Minyak dan Gas

Sekadar diketahui, proyek LNG Abadi adalah yang pertama, biaya terkait CCS telah memenuhi syarat untuk dimasukkan ke dalam cost recovery1, berdasarkan skema kontrak bagi hasil (PSC) yang mengatur operasi hulu minyak dan gas di Indonesia.

Volume produksi LNG tahunan proyek LNG Abadi diperkirakan akan mencapai 9,5 juta ton dan diharapkan dapat berkontribusi untuk meningkatkan ketahanan energi di Indonesia, Jepang dan negara-negara Asia lainnya.

Selain ketahanan energi, melalui proyek ini kedepan dapat menghasilkan pasokan energi bersih yang stabil dalam jangka panjang, berdasarkan sifat ladang gas terkemuka di dunia dan cadangan berlimpah yang memungkinkan pengembangan yang lebih efisien, serta komponen CCS Proyek.

Selain itu, Proyek ini secara khusus diharapkan dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pembangunan ekonomi dan sosial yang sangat dibutuhkan di bagian timur Indonesia serta untuk mencapai tujuan Indonesia terkait target nol emisi CO2 pada tahun 2060.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Bojonegoro

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler