jatimnow.com - Setiap menjelang Ramadan, masyarakat nelayan Manyar Komplek yakni Desa Manyarrejo, Desa Manyarsidomukti dan Desa Manyarsidorukun, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, punya tradisi unik, yakni larung sesaji di Sungai Kalimireng.
Tradisi ini selain untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan juga sebagai bentuk rasa syukur atas hasil ikan yang di dapat para nelayan dalam setahun terakhir di perairan tersebut.
Sekretaris Desa Manyar Sidomukti Chusnul Busthomi, menjelaskan, tradisi larung sesaji ini merupakan tradisi yang turun temurun. Biasanya digelar usai tradisi brahatan (malam Nisfu Sya'ban) hingga 3 hari sebelum Ramadan.
Baca juga: Video: Nelayan di Tulungagung Gelar Upacara Larung Sembonyo
"Adapun sesaji yang dilarung berupa embang (mawar, kantil, dan sedap malam), bubur pelangi (bubur ombak), nasi tumpeng, satu buah telur, serta kepala ayam, sayap ayam, dan kaki ayam," kata Chusnul Bustomi, Kamis (7/3/2024).
Baca juga: Nelayan Pantai Sidem Tulungagung Gelar Upacara Larung Sembonyo
Chusnul melanjutkan, sesaji itu dilarung di tiga titik lokasi. Lokasi pertama tidak jauh dari tempat pemberangkatan perahu, kedua di Tanggok yang berdekatan dengan kawasan JIIPE, dan ketiga di dekat jembatan kecil yang biasa dilewati warga.
"Semoga dengan larungan ini, para nelayan diberikan keselamatan, dan rezeki yang melimpah oleh Allah SWT," harapnya.
Baca juga: Memaknai 1 Muharram, Warga Ponorogo Larung Sesaji di Telaga Ngebel
Salah satu nelayan Desa Manyarsidorukun, Muhammad Suud menambahkan, tradisi larung sesaji ini juga membuat dia dan teman-teman nelayan lainnya merasa lebih tenang dari gangguan buaya di sungai tersebut.
"Semoga setelah acara larung sesaji, buaya di sungai Kalimireng tidak mengganggu para nelayan," harap Suud.