jatimnow.com - Seiring menurunnya intensitas hujan pada awal bulan Maret ini, bencana banjir di Kabupaten Lamongan kemungkinan besar bakal tidak terjadi.
Bencana yang sering kali disebabkan oleh meluapnya sungai Bengawan Jero itu tahun ini tidak terjadi di Kota Soto.
Kejadian ini jarang terjadi, kendati Kabupaten Lamongan merupakan daerah langganan banjir setiap tahunnya.
Baca juga: Tim Pemeliharaan Banjir Kanal Lamongan Susuri Gorong-gorong Kali Dapur
Berdasarkan catatan tahun-tahun sebelumnya, musim banjir di Lamongan biasanya datang pada Bulan Desember hingga Maret, banjir Bengawan Jero merendam 6 kecamatan, yakni Kecamatan Kalitengah, Turi, Karangbinangun, Glagah, Deket, Karanggeneng.
Faktanya, tahun ini banjir luapan Sungai Bengawan Jero tidak terjadi. Hanya saja, tanggul jebol di Kali Plalangan, pada Februari lalu, sempat menggenangi pemukiman dan lahan pertanian, namun waktu itu tak berlangsung lama.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi menanggapi, tahun ini pihaknya konsen pada penanganan banjir, yang juga akan melibatkan pemerintah pusat dan Pemprov Jatim.
"Penanganan banjir kita lakukan secara koordinatif, kemarin kita tangani dengan berbagi tugas pemerintah pusat, dalam hal ini BBWS, kemudian juga Pemprov kemarin. Pintu air koro sudah diresmikan dan kita yakin akan berjalan optimal saat membuang air ketika banjir itu datang," kata Bupati, Jumat (8/3/2024).
Baca juga: 2 Jam Diguyur Hujan, Kota Kediri Terendam Banjir
Selanjutnya, kata Bupati Yes, pihaknya juga telah membangun pintu air Melik yang memiliki fungi ganda, yakni membantu saat musim hujan maupun kemarau.
"Akan kita lanjutkan sampai tahun ini sampai nanti daerah irigasi di pintu Melik bisa berfungsi dengan maksimal,"lanjutnya.
Selain itu, upaya lain yakni membuat embung-embung, juga kolam retensi untuk penanganan banjir kota.
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Malang Luncurkan Pusdiklat Kebencanaan bidang Kesehatan
"Semua kita lakukan untuk mengatasi banjir di wilayah kota dan Bengawan Jero karena itu menjadi isu tahunan kita," urainya
Sementara itu, Kabid Operasi dan Pemeliharaan, Saiku Rohman mengatakan, berdasarkan info BMKG curah hujan pada awal Maret menurun. Prediksi tahun tanpa banjir, kata Saiku, juga diperkuat dengan evelansi ketinggian air di Kali Blawi yang ada di Kecamatan Karangbinangun.
"Elevansinya -11 atau di bawah siaga hijau, Kali Blawi kita jadikan sebagai patokan karena di sana titik terendah dari aliran sungai Bengawan Jero," bebernya.