jatimnow.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi resmi membuka Wisata Kota Lama Surabaya. Grand Launching salah satu kawasan heritage itu dipusatkan pada kawasan Zona Eropa.
Launching kali ini menyuguhkan tampilan menarik, mulai dari laser show, video mapping hingga hiburan drama kolosal perjuangan arek-arek Suroboyo merebut kemerdekaan.
Laser show kali ini nampak cantik karena ditembakkan pada bangunan Gedung Internasio. Bangunan megah berwarna putih itu menjadi background sekaligus layar besar diputarnya video-video jejak sejarah perjuangan di Kawasan Jembatan Merah, yang lokasinya persis didepan gedung.
Baca juga: Belasan Pemuda Diamankan saat Pesta Miras di Wisata Kota Lama Surabaya
Pantauan jatimnow.com dilokasi, Grand Launching kali ini diserbu ribuan warga yang ingin menjadi saksi dibukanya kawasan Eropa di Kota Pahlawan. Warga bahkan datang sejak sore. Tak hanya warga lokal Surabaya, beberapa warga dari luar kota hingga delegasi negara tetangga juga nampak hadir di moment kali ini.
Di lokasi juga nampak beberapa konsulat jenderal negara-negara dan Sekretaris Lembaga Akademi TNI Angkatan Laut (Seklem AAL), Laksma TNI Weningingtyas Alindri. Termasul jajaran pimpinan DPRD Surabaya.
Dalam sambutannya Eri Cahyadi menyampaikan, revitalisasi Kota Lama ini bukan hanya sebagai destinasi wisata, namun pengingat kepada generasi saat ini mengenai nilai-nilai sejarah di Surabaya. Hal ini menurut dia sesuai dengan amanat presiden pertama Bung Karno terkait 'Jas Merah'.
"Di sinilah, di Jembatan merah ini pertempuran perjuangan arek Suroboyo tidak pernah mengenal pantang menyerah. Ketika sekutu datang untuk merebut kemerdekaan, satu-satunya Jenderal yang tewas di surabaya adalah Jenderal AWS Mallaby," kata Eri, dalam sambutannya, Rabu (3/7/2024) malam.
Menurut Eri, generasi saat ini harus mempelajari nilai-nilai sejarah, pejuang perang yang tidak pernah pantang mundur dan pantang menyerah. Mereka dengan penuh semangat berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan di Surabaya.
"Di sini kita juga akan melihat kampung pecinan. Bagaimana pergerakan ekonomi dulu kita bergerak di pecinan juga kampung arab," ucapnya.
Orang nomor satu di Surabaya itu mengharapkan, melalui kota lama, para generasi penerus bisa memetik nilai-nilai sejarah para pejuang dan mengaplikasikannya di hari ini.
"Pejuang kita berjuang ada yang berjuang dengan tenaga, hartanya, dan keberaniannya. Karena itu saya berharap waktunya arek Suroboyo berjuang untuk memberantas kemiskinan, memberantas stunting, menyelesaikan putus sekolah. Hari ini kita berjuang memberikan kebahagiaan," pungkasnya.
Diketahui bersama, kawasan Kota Lama ini menambah koleksi spot-spot wisata edukasi sejarah di Surabaya, umumnya Jawa Timur. Gedung-gedung dengan arsitektur Eropa itu menggambarkan jejak-jejak sejarah era Kolonial yang sempat menduduki Kota Pahlawan.
Nuansa perjuangan arek-arek Suroboyo menumbangkan Jenderal AWS Mallaby menjadi bukti sejarah. Ditambah dengan lokasi peristiwa sejarah yang lokasinya cukup dekat dengan kawasan tersebut, yakni Jembatan Merah.
Baca juga: DPRD Dorong Wisata Sungai jadi Penguatan Destinasi Kota Lama Surabaya
Paket Wisata Kota Lama
Jika ingin berkunjung kesini, Anda bisa menikmati sejumlah paket wisata yang bisa dipilih. Antara lain, penyewaan baju bertema Eropa untuk berfoto, sepeda listrik hingga paket wisata berkeliling kawasan Kota Lama menggunakan mobil Jeep kuno maupun becak.
Paket wisatanya akan aktif setiap hari dan bisa dinikmati mulai hari ini.
Untuk harganya, seperti persewaan baju bertema Eropa mulai harga Rp35 ribu, berkeliling menggunakan becak kayuh dengan harga Rp20 ribu, dan berkeliling dengan mobil Jeep cukup membayar Rp45 ribu untuk waktu 45 menit.
Luas Kota Lama
Kota Lama Surabaya di bagian utara, membentang mulai dari jalan Kembang Jepun sisi timur, serta sisi barat di jalan Rajawali dan hanya dipisahkan oleh Jembatan Merah di antara sungai Kalimas.
Jembatan Merah adalah saksi peristiwa heroik arek-arek Suroboyo ketika melawan pendudukan tentara sekutu.
Baca juga: Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Kawasan Kota Lama Surabaya
Warga Surabaya menyebut, kawasan utara Kota Lama ini, ibarat laboratorium arsitektur dunia, dimana pengunjung bisa mempelajari arsitektur khas barat dengan nuansa Kolonial dan Eropa serta negara-negara timur lainnya.
Di sisi barat, terdapat arsitektur peninggalan Kolonial yang banyak menyimpan dokumen-dokumen peristiwa sejarah arsitektur dan peristiwa sejarah kemerdekaan yang berkaitan dengan peristiwa pertempuran mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari pendudukan tentara sekutu dengan meninggalnya komandan tentara sekutu, Jenderal AWS Mallaby.
Aksebilitas ke Kota Lama Surabaya
Aksebilitas ke Kota Lama Surabaya cukup mudah, saat ini sudah ada 3 trayek transportasi umum yang disiapkan. Di antaranya, Suroboyo Bus, Trans Semanggi Suroboyo, dan Feeder Wira-Wiri Suroboyo.
"Untuk menuju ke zona Eropa di Kota Lama Surabaya, hanya Suroboyo bus yang melewati kawasan tersebut. Bus Trans Semanggi dan Wira-Wiri tidak melewatinya. Namun, kedua moda tersebut dapat menjadi opsi untuk dijadikan aksesibilitas dengan cara transit," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Surabaya, Irvan Wahyudrajad.
Selain ke Kota Lama, tiga transportasi tersebut juga melengkapi trayeknya ke Zona Eropa Surabaya.
"Dengan adanya aksesibilitas ini para wisatawan yang berkunjung di Kota Lama Surabaya dapat dengan mudah untuk berkeliling menikmati bangunan bersejarah yang unik dan berkesan ini," katanya.