jatimnow.com - Komunikasi yang baik menjadi kunci untuk mewujudkan cita-cita industri hulu migas. Cara ini menjadi penentu dalam menyampaikan pesan atau informasi seputar industri hulu migas bagi daerah seperti dana bagi hasil migas, PBB migas, pajak daerah, dan retribusi daerah.
Di hadapan 32 jurnalis dari wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, dosen Universitas Pertamina Rinto Pudyantoro mengulas tentang peran penting media di daerah dalam memajukan industri hulu migas.
“Komunikasi yang belum tersampaikan dengan baik, menjadikan daerah-daerah penghasil migas memiliki pengetahuan, pemahaman atau persepsi yang terlalu sederhana mengenai bagi hasil,” ungkap Rinto Pudyantoro, dalam siaran resminya, Sabtu (3/8/2024).
Baca juga: Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan Dukung Perkembangan Gim Lokal Lewat MCC
Peran bisnis hulu migas seperti menghasilkan APBN dan APBD, mendorong efek multiplier ekonomi daerah dan nasional juga perlu dijelaskan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan konflik.
Daerah sebagai penghasil migas tentu mendapat bagi hasil dengan porsi lebih besar. Daerah non penghasil tetap dapat meski dengan porsi yang lebih kecil.
Sementara Founder & Sekretaris Energy & Mining Editor Society, Dudi Rahman mengajak media untuk berkolaborasi dengan industri hulu migas karena industri ini memberikan kontribusi pendapatan besar bagi bangsa.
Baca juga: SIG Raih 3 Penghargaan SPEx2 Award, Terapkan Keberlanjutan Berbagai Aspek
Apalagi, masyarakat juga berhak tahu tentang industri ini. Media juga wajib menyuarakan informasi sebagaimana fungsinya.
"Selain itu, Pemerintah juga butuh masukan untuk membuat kebijakan. Industri ini juga butuh dukungan dari stakeholders dan sebagai media dialog antara pemerintah, industri dan masyarakat itu sendiri,” jelas pimpinan forum editor energi tersebut.
Kata Dudi, publik perlu mengenal apa saja dampak positif yang diberikan pada masyarakat tentang bagaimana energi hijau, cadangan baru, dan akuisisi aset migas.
Baca juga: Mengintip Keseruan IMS Lighting Experience Days 2024 di Surabaya
"Informasi kepada publik terkait dampak positif sosial ekonomi yang mampu diberikan industri hulu migas, upaya mitigasi dalam mengatasi dampak lingkungan yang mungkin terjadi dan implementasi energi hijau serta transisi energi juga menjadi informasi-informasi penting yang perlu diketahui Masyarakat,” pungkas Dudi.
Hal itu juga selaras dengan misi Manager Regional Office & Relations HCML, Hamim Tohari. Di kesempatan itu, menurutnya, komunikasi yang baik dan peran media menjadi dua kunci penting dalam menyampaikan informasi seputar hulu migas kepada para pemangku kepentingan.
"Industri hulu migas yang kompleks ini penting untuk diketahui oleh semua lapisan pemangku kepentingan, harapannya agar mereka memiliki pengetahuan dan pemahaman yang utuh. Disitulah peran penting media dalam membantu mengkomunikasikan hal tersebut,” ujar Hamim.