jatimnow.com - Pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Tri Rismaharini dan KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) meresmikan posko aspirasi di Jalan Gayungsari Barat 10 nomor 2 Surabaya, Sabtu (7/9/2024). Posko aspirasi ini akan menjadi posko pemenangan pasangan Risma - Gus Hans di Surabaya Raya.
Ditemui usai acara, Risma mengatakan posko tersebut, bukan hanya untuk memenangkan dirinya dan Gus Hans di Pilgub Jatim 2024.
Posko ini dirikan untuk mengakomodasi relawan dengan latarbelakang religius. Sekaligus, menjadi rumah aspirasi untuk tempat pengaduan warga yang ada di Kota Pahlawan.
Baca juga: Relawan Cantiq Konvoi di Surabaya, Kampanyekan Luluk-Lukman di Pilgub Jatim 2024
Rencananya, posko seperti ini bukan satu-satunya. Risma memberikan sinyal dirinya juga akan membangun posko lagi di beberapa wilayah di Jawa Timur.
"Jawa Timur ini sangat luas dan jumlah penduduk juga banyak. Sehingga, kita butuh banyak menyerap aspirasi untuk percepatan," ucap Risma.
Selain menyerap aspirasi, posko tersebut lanjut Risma, juga akan menjadi tempat Risma-Gus Hans menciptakan ide dalam program andalan lima tahun ke depan. Salah satu yang ia singgung adalah pengentasan kemiskinan di Jawa Timur.
Baca juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Unggul di Mataraman, Luluk-Lukman Cuma 4,3 Persen
"Saya ingin menyerap aspirasi sebagai modal untuk menerjemahkan program yang akan kita kerjakan," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Gus Hans menyebut posko ini dibuka luas. Terutama untuk para relawan yang memiliki latar belakang religius.
Menurut Gus Hans, segmentasi 'hijau' sengaja dilakukan. Tujuannya, untuk mengakomodasi berbagai gerakan simpul relawan yang masuk kategori religius.
Baca juga: Khofifah-Emil Komitmen Bangun Jatim jadi Gerbang Baru Nusantara
"Alhamdulillah, sekarang relawan sudah banyak bergerak. Membantu saya keliling di banyak titik. Mereka membangun jaringan," ujar Gus Hans.
Kepada para relawan dan simpatisan, Pengasuh Pondok Pesantren Queen Al Azhar Darul Ulum, Peterongan, Jombang itu berpesan agar para relawan tidak melakukan kampanye hitam.
"Jangan mencaci atau mengolok-olok siapapun karena Jawa Timur itu provinsi yang dewasa," tegas dia.