jatimnow.com - Ratusan mahasiswa dari elemen Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) melakukan aksi unjuk rasa memperingati hari tani nasionalis yang jatuh pada 24 September 2018.
Massa mahasiswa mengawali aksinya dengan jalan kaki dari kawasan Stadion Gajayana menuju kawasan Bundaran Tugu di depan Gedung DPRD Kota Malang, Senin (24/9/2018).
Setibanya di depan Gedung DPRD Kota Malang, mereka kembali meneriakkan orasi - orasi tuntutan sambil membentangkan poster dan mengibarkan bendera.
Baca juga: Dorong Produktivitas, Pemkab Lamongan Percepat Musim Tanam Padi
Koordinator Aksi, Fajar Noor Alamsyah menyatakan alih fungsi lahan pertanian yang kian marak menjadi salah satu sorotan yang diangkat dalam aksi itu. Di Jawa Timur, setidaknya 1.000 hektar lahan per tahun beralih fungsi.
"Impor pangan juga menjadi sorotan mengingat Kementan (Kementerian Pertanian) mengklaim stok beras Bulan Mei- Juni surplus," ujar Fajar, mahasiswa dari Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya.
Pihaknya mengkritik kebijakan impor pangan yang membuat petani menjerit di tengah kenaikan-kenaikan harga.
Baca juga: Diskusi Bareng Petani Kediri, Mas Dhito Petakan Potensi Pertanian Jagung
"Kami juga minta Kementan mampu menstabilkan harga pangan dan menjaga stabilitas pangan guna mempertahankan ketahanan nasional," ucapnya.
Sejumlah anggota dewan pun akhirnya keluar menemui para mahasiswa dan mempersilahkan beberapa perwakilan mahasiswa untuk masuk ke gedung dewan untuk menyampaikan tuntutannya.
Baca juga: Petrokimia Gresik Dorong Pertanian dan Industri Kimia Nasional Berkelanjutan