jatimnow.com - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau akan menetapkan Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang sebagai Pulau Tahfidz Al Quran.
Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun dalam sambutan Hari Ulang Tahun ke-16 Kepri di Gedung Daerah Tanjungpinang, mengatakan Pulau Penyengat merupakan pulau religi yang menyimpan sejarah kejayaan Kerajaan Riau-Lingga-Pahang.
Makanya, pulau ini sangat layak menjadi pusat penghafal Al Quran. Bahkan, ia berharap seluruh anak-anak, remaja, dan orang tua dapat menimba ilmu pengetahuan tentang Islam di pulau itu.
Baca juga: ASN Pemprov Jatim Dilarang Pakai Mobil Dinas untuk Mudik Lebaran
"Kami mengharapkan di pulau ini akan lahir para tahfidz muda yang berbakat, memiliki pengetahuan agama yang baik dan berkualitas," kata Nurdin seperti dilansir Antara, Senin (24/9/2018).
Menurut Nurdin, sejumlah aktivis mahasiswa dari organisasi yang berbasis Islam sejak beberapa tahun lalu sudah mendirikan Rumah Tahfidz di Pulau Penyengat. Mereka menjadi relawan yang mengajar Al Quran kepada anak-anak dan remaja.
"Keseimbangan dunia dan akhirat dibutuhkan, selain pemerintah menargetkan lahir generasi muda yang berkualitas dan bermoral. Al Quran adalah sumber ilmu pengetahuan," ucapnya.
Selain itu, Nurdin mengatakan di Pulau Penyengat terdapat masjid bersejarah, yaitu sejarah Kerajaan Melayu yang juga melekat dengan nilai-nilai keislaman.
“Di Pulau Penyengat juga lahir tokoh agama, tokoh bahasa, dan kesatria tangguh,” ujarnya.
Baca juga: Diserahkan Mendagri, Banyuwangi Raih Peringkat Pertama Kinerja Pemkab Se-Indonesia
Bahkan, di pulau ini juga ada Gurindam 12 karya Raja Ali Haji, tokoh dari Pulau Penyengat pada masa lampau. Karya ini kaya dengan nasihat juga sesuai dengan nilai-nilai keislaman yang seharusnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Kami menargetkan anak-anak dapat menghafal Al Quran dalam waktu singkat. Satu jam hafal satu ayat pendek," katanya.
Ia berharap, kelak Pulau Penyengat menjadi terkemuka karena melahirkan banyak tahfidz. Anak-anak dan remaja dari daerah lain dapat menimbah ilmu di pulau itu.
"Jadi pulau ini tidak hanya dikenal sebagai tempat wisata, melainkan tempat menimbah ilmu agama," pungkasnya.
Baca juga: Hasil Survei PRC, Warga Lamongan Puas Kinerja Yuhronur Efendi-Abdul Rouf
Sumber: Antara