jatimnow.com - Calon Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menyiapkan skema pembangunan ekonomi bangsa yang disebutnya sebagai 'Arus Baru Ekonomi Indonesia'. Skema itu bakal memperkuat kerja Presiden Joko Widodo selama ini untuk membawa ekonomi Indonesia semakin maju.
"Kita ingin membangun skema ekonomi baru yang lebih adil dan menyejahterakan. Dalam konsep lama, ada teori trickle down effect yang mengasumsikan pertumbuhan ekonomi menetes ke bawah. Tapi kemudian tidak menetes. Sekarang kita balik dari bawah ke atas dengan umat sebagai fokus utama pembangunan kesejahteraan bangsa," ujar KH Ma'ruf saat mengunjungi Ponpes Bumi Sholawat, Sidoarjo, Sabtu (29/9/2018).
Kedatangan Ma'ruf disambut Pengasuh Ponpes Bumi Sholawat KH Agoes Ali Masyhuri, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jatim Machfud Arifin, dan ribuan santri.
Ma'ruf menerangkan, arus baru ekonomi itu tak lantas membenturkan yang lemah dan yang kuat, tapi membangun kolaborasi yang saling menguntungkan. Itulah yang akan diperkuat Maruf jika terpilih menjadi wapres.
"Kita ingin mengurangi kesenjangan. Indeks ketimpangan atau rasio gini harus diturunkan. Tentu kita juga tekan disparitas spasial antara pusat dan daerah dan antardaerah. Kita ingin ekonomi kian merata, itu sudah dijalankan Pak Jokowi selama ini dan kita perkuat lagi ke depan," ujarnya.
Dia mencontohkan disparitas spasial yang terus dikurangi Jokowi dengan menggelorakan pembangunan infrastruktur di luar Jawa. Saat ini, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia disumbang Pulau Jawa sekitar 58 persen. Lalu Sumatera 21 persen, Kalimantan 8 persen, Sulawesi 6 persen. Kemudian Maluku dan Papua 2 persen, serta Bali dan Nusa Tenggara 3 persen.
Dengan pembangunan infrastruktur yang kini tidak lagi Jawa-sentris, ekonomi luar Jawa terus bergerak maju.
Ma'ruf menambahkan, pengembangan ekonomi luar Jawa juga bakal memberi banyak nilai tambah bagi masyarakat. Misalnya, komoditas kakao Sulawesi yang dijual mentah secara murah, selama ini nilai tambahnya hanya dinikmati perusahaan raksasa.
"Dari Sulawesi, kakao dijual murah. Masuk luar negeri, diolah sedikit jadi mahal, masuk lagi ke Indonesia dengan harga tinggi. Besok kita taruh nilai tambah itu di Indonesia. Kerja Pak Jokowi memeratakan pembangunan hingga luar Jawa adalah bagian dari ikhtiar memberi nilai tambah ekonomi itu," ujar Ma'ruf disambut tepuk tangan para santri.
Demikian pula harga kopi. Ma'ruf memberi ilustrasi detil.
"Ada kopi kita dijual per kilogram US$ 5. Lalu di gerai kopi papan atas secangkir dijual Rp50 ribu. Padahal satu kilogram kopi bisa dapat 50-60 cangkir. Kita jual Rp75 ribu atau US$5 per kilogram, beli 60 cangkir jadi Rp3 juta. Nilai tambah itu akan jadi fokus saya agar petani sejahtera, dengan semakin memperkuat hilirisasi produk pertanian," papar guru besar ekonomi Islam tersebut.
Sementara itu, Ketua TKD Jatim untuk Jokowi-KH Maruf, Machfud Arifin, mengatakan, roadshow Kiai Maruf ke Jatim dalam beberapa hari terakhir semakin menyuntikkan semangat kepada seluruh tim untuk menggerakkan seluruh potensi dalam memenangkan duet tersebut.
"Kita terus bergerak, dan target menang, bismillah 70 persen Insya Allah tercapai dengan gotong royong banyak pihak," papar mantan Kapolda Jatim itu.