jatimnow.com - Kelakuan bejat YH warga Rungkut, Surabaya, yang mencabuli anak kandungnya sendiri itu, rupanya penuh dengan akal yang licik.
Bagaimana tidak, meski polisi menemukan bukti kuat kelakuan bejatnya itu, namun ia justru menuduh jika para guru, teman dan orangtua dari teman-temannya sang anak lah, yang justru telah merudapaksanya.
Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Rama Samtama Putra didampingi Kanit Renakta Kompol Yasinta Mau menjelaskan, awalnya tersangka beserta sang istri, melaporkan 8 orang yang dituduh telah merudapaksa anaknya.
Baca juga: Hasil Tes DNA Kiai Cabul di Trenggalek, Sah Bapak Biologis Anak Korban
Ke delapan orang yang dilaporkan itu antara lain, 2 orang guru, 3 teman sang anak, beserta 3 orangtuanya.
"Laporan ini awalnya cukup mengejutkan kita. Tapi, setelah kita runut ceritanya, kita merasa ada yang janggal. Apalagi, saat korban kita tanya orang-orang yang dilaporkan, dia mengaku banyak tidak tahu," ujarnya.
Baca juga: Miris! Bapak Bejat Cabuli Anak Disabilitas
Ia menambahkan, sesuai prosedur, korban harus divisum. Pada saat visum itulah, pada alat vital korban, memang ditemukan beberapa luka lama. Atas temuan itu, penyidik lantas melakukan penyelidikan.
Pada saat itu lah, juga ditemukan kejanggalan lainnya. Nyaris setiap hari, tersangka selalu menanyakan pada penyidik, kapan orang-orang yang dilaporkan itu akan ditangkap.
Baca juga: Tampang Eks Anggota DPRD Bangkalan, Pengasuh Ponpes yang Cabuli Santrinya
Karena dirasa agak aneh, maka penyidik kembali memanggil tersangka beserta korban, ditemani sang ibu.
Pada pemanggilan yang kedua ini, korban kembali divisum. Dokter yang melakukan visum terkejut, karena terdapat luka baru pada alat vital korban.
Hal ini tentu saja menambah kecurigaan penyidik. Apalagi, pada saat penyidikan, ditemukan kejanggalan pada korban.
Yakni, korban sering telat datang sekolah dan kondisi tubuhnya sering awut-awutan. Tidak hanya itu, penyidik juga menemukan bekas-bekas luka pada paha bagian dalam, serta luka pada dada area payudara korban.
Baca juga: Oknum Guru Madrasah di Blitar Diduga Cabuli Siswinya
"Pada saat itu, korban kita tempatkan di ruangan sendiri. Dia saya kasih bolpoint dan kertas, terus kemudian saya tinggal. Lima menit kemudian, nama bapaknya justru yang tertulis dengan baik pada kertas itu," ujarnya.
Karena bukti yang mengarah pada sang ayah, dirasa makin kuat. Apalagi, setelah sebelumnya sang ayah beberapa kali mengantarkan sang anak untuk laporan, namun pada saat keyakinan polisi kuat, ia justru tidak pernah muncul lagi. Hingga akhirnya, tersangka pun ditangkap di kawasan Sidoarjo, di rumah salah satu temannya.
Reporter: Jajeli Rois
Editor: Erwin Yohanes