jatimnow.com - Puluhan hektare kebun nanas di Dusun Rejomulyo, Desa Trisulo, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, rusak akibat banjir bandang yang terjadi pada Rabu (29/1/2025) malam lalu. Para petani mengalami kerugian besar, mencapi Rp500 juta.
Salah satu petani terdampak, Sukadi (54), mengungkapkan besarnya kerugian yang dialaminya dan para petani di lereng Gunung Kelud itu. Ia memperkirakan total kerugian akibat bencana ini mencapai ratusan juta rupiah.
"Kurang lebih Rp 500 juta. Puluhan hektare, Mas," ujar Sukadi, Jumat (31/1/2025).
Baca juga: Pemkab Kediri Lakukan Penanganan Darurat Jalan Putus di Sepawon Plosoklaten
Banjir yang melanda kawasan pertanian di Plosoklaten bukan kali pertama terjadi. Sukadi mengatakan bahwa ini merupakan kejadian ketiga yang mereka alami.
"Ini sudah tiga kali," ungkapnya.
Ia menduga penyebab utama banjir adalah perubahan tata guna lahan di kawasan hulu.
"Insya Allah di Sepawon. Dulu tanaman keras, sekarang diambil alih tanaman tebu dan nanas," ujarnya.
Baca juga: Pemotor asal Jombang Tewas Tertimpa Pohon Sengon di Kediri
Meskipun banyak petani terdampak, hingga kini mereka belum berkomunikasi dengan pihak perkebunan terkait masalah ini.
"Belum komunikasi," katanya.
Selain itu, hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut juga menjadi faktor pemicu utama banjir bandang yang merusak tanaman petani.
"Hujan deras kemarin. Banyak petani yang terdampak bencana ini," tambah Sukadi.
Baca juga: Mas Dhito Bangun Mindset Gen Z Kediri di Era Digital
Banjir yang terjadi di lereng Gunung Kelud itu juga menyebabkan putusnya akses utama yang menghubungkan Desa Wonorejo, Trisulo, dengan Sepawon, Plosoklaten. Pondasi jalan di kelokan sungai tergerus air hingga ambrol.
Jalan yang terputus memiliki panjang 15 meter, lebar 4 meter, dan tinggi 3 meter. Di lokasi kejadian, Pemerintah Kabupaten Kediri mengerahkan dua unit eskavator untuk memperbaiki tanggul yang rusak akibat tergerus banjir. Proses perbaikan dilakukan di Dusun Kentung, Desa Trisulo.
Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Djoko Sukrisno, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan PTPN XII Ngrangkah Sepawon selaku pemilik wilayah terdampak. Saat ini, petugas tengah melakukan penanganan darurat guna meminimalisir dampak lebih lanjut.