jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan beberapa program quick win yang jadi salah satu dari fokus selama tiga bulan kedepan.
Program tersebut disampaikan dalam rapat paripurna dengan agenda prosesi serah terima jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur di Gedung DPRD Jawa Timur Sabtu (1/3/2025).
"Pertama, menjaga stabilitas harga di bulan Ramadan dan Lebaran dengan program lumbung pangan dan menjadikan lumbung pangan sebagai basis berkelanjutan untuk penguatan hulu hilir agro. Kedua, meningkatkan efektivitas sistem pelayanan publik berbasis digital terpadu dengan menambah jumlah aplikasi pemerintah terintegrasi kedalam platform Majadigi super apps, termasuk integrasi Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN)," katanya.
Baca juga: Reses di Sukomanunggal, Anggota Komisi E DPRD Jatim Cahyo Disambati 3 Hal Ini
Ketiga, melaksanakan mudik gratis berbasis angkutan darat dan laut, termasuk pemantapan penanganan dermaga pelabuhan Jangkar, dan rute lainnya seperti kepulauan Sumenep. Keempat, mendorong peningkatan frekuensi dan kapasitas pelayanan Trans Jatim di koridor-koridor eksisting serta meningkatkan kenyamanan halte dan rute, berikut pula memulai koridor VI dengan rute Sidoarjo-Mojokerto.
"Kelima, mempercepat dimulainya tahapan periode 2025 untuk pembangunan RS Mohammad Noer, serta pembangunan RS Paru Jember. Keenam, menginisiasi program penguatan kompetensi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) kepada talenta Millennium Job Center (MJC) dalam rangka memperkuat ekosistem ekonomi digital dan ekonomi kreatif bagi generasi Z dan UMKM," jelasnya.
Ketujuh, lanjut Khofifah, meluncurkan program perluasan pembiayaan usaha mikro dan usaha kecil melalui hibah modal Baznas, pembiayaan ultra mikro Bank UMKM dan penyaluran KUR melalui Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur. Kedelapan, melakukan pemantapan jalan dengan sapu bersih lubang dan pemeliharaan rutin untuk mengantisipasi arus lalu lintas lebaran.
"Kesembilan, inisiasi pemantapan ekonomi kreatif dalam program Desa Berdaya dengan sinergi program desa wisata, desa devisa, klinik BUMDes, dan eko-tren. Kesepuluh, merujuk data BMKG bahwa kemarau akan dimulai April Juni, memulai pelaksanaan penanganan sungai sungai rawan banjir dalam kewenangan provinsi termasuk pembersihan dan pengerukan sebagai langkah proaktif mitigasi bencana. Ini turut mencakup penanganan sistem drainase dan mitigasi banjir di jalan Soekarno Hatta kota Malang, serta pembangunan cek dam di Kali Tanggul," terangnya.
Baca juga: Demo Mahasiswa Ricuh, Sekretaris DPRD Jatim Telpon Mayor Teddy
Sementara itu, Ketua DPRD Jatim Musyafak Rouf mengingatkan sejumlah tantangan yang akan dihadapi oleh Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2025-2030.
Diantaranya, adalah terkait efisiensi anggaran dan potensi penurunan PAD Jawa Timur ke depan. "Tantangan ke depan tentu tidak mudah ditengah instruksi efisiensi oleh pemerintah pusat," katanya.
Musyafak menyinggung terkait tantangan efisiensi dalam periode kedua ini. Selain soal efisiensi anggaran, tantangan lain adalah terkait potensi penurunan PAD dari sektor pajak kendaraan bermotor. Hal ini lantaran menyesuaikan dengan regulasi terbaru.
Baca juga: Demo di DPRD Jatim Ricuh, Mahasiswa Klaim 5 Rekan Hilang
Namun, Musyafak menegaskan ditengah berbagai tantangan itu, DPRD Jatim sebagai lembaga legislatif berkomitmen untuk mengawal Pemprov Jatim.
"Kami akan bersama-sama mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat Jawa Timur," ungkap Musyafak.