jatimnow.com - Kondisi jembatan di Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol semakin mengkhawatirkan. Namun perbaikan jembatan yang menjadi akses utama warga tersebut dipastikan tidak akan dilakukan tahun ini. Hal tersebut karena belum tersedianya anggaran.
Retakan di badan Jembatan Junjung ini semakin melebar. Pihak pemerintah telah melarang kendaraan melintasi jembatan ini. Namun warga masih nekat melewatinya.
Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Tulungagung, Agus Setiawan menyampaikan bahwa pembangunan jembatan pengganti di lokasi tersebut baru bisa diupayakan tahun depan.
Pihaknya sebenarnya sudah mengajukan proposal perbaikan jembatan ke Pemprov Jatim. Namun usulan tersebut ditolak karena pengalihan fokus anggaran dari pemerintah pusat.
Baca juga: KPU Tulungagung Kembalikan Rp8,3 M Sisa Anggaran Pilkada 2024
“Untuk tahun ini belum memungkinkan, ada beberapa kendala baik teknis maupun anggaran kemungkinan tahun ini baru perencanaan saja,” ujarnya, Rabu (16/4/2025).
Baca juga: Pemkab Tulungagung Siapkan Lahan 7,1 Ha untuk Pembangunan Sekolah Rakyat
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Tulungagung, Robinson Nadeak, mengakui Jembatan di Desa Junjung ini masuk dalam daftar jembatan dengan kondisi paling memprihatinkan.
BPBD telah menghadiri rapat koordinasi lintas instansi untuk membahas solusi jangka pendek, namun belum ada hasil yang bisa disampaikan.
Baca juga: Banyak Pendaftar Balik Gratis di Tulungagung Tak Hadir saat Pemberangkatan
“Salah satu opsi yang dibahas adalah penambahan jembatan darurat. Tapi yang memungkinkan saat ini hanya jembatan sederhana dari bambu untuk roda dua, bukan jembatan belly (baja),” jelasnya.
Jembatan ini mengalami patah sejak akhir tahun 2024 lalu. Pihak Pemkab Tulungagung sebenarnya sudah mengajukan proposal perbaikan ke Pemprov Jatim, termasuk rencana pembangunan jembatan belly di sisi kiri dan kanan jembatan utama. Sayangnya, usulan tersebut terpaksa dicoret karena adanya pengalihan fokus penggunaan anggaran dari pemerintah pusat.