Sawung Dance Gugah Kesadaran Lewat Gerak di Surabaya

Sabtu, 20 Sep 2025 17:57 WIB
Reporter :
Ali Masduki
Festival tari kontemporer satu-satunya di Jawa Timur ini mengusung tema provokatif, “Tremor, Bodies at the Edge of the Chains". (Foto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Sawung Dance Festival kembali hadir di Surabaya, menandai penyelenggaraan ke-6 sejak pertama kali digelar pada tahun 2015. Festival tari kontemporer satu-satunya di Jawa Timur ini mengusung tema provokatif, “Tremor, Bodies at the Edge of the Chains,” dan bertempat di Gedung Cak Durasim, Taman Budaya Jawa Timur, Jalan Gentengkali, Surabaya.

Festival ini, yang dikenal konsisten sebagai wadah ekspresi bagi koreografer muda Jawa Timur, tahun ini menghadirkan program-program unggulan seperti Karya Bertumbuh, Main Performance, dan Residensi Reset Artistik.

Program Karya Bertumbuh menjadi sorotan utama, dengan empat koreografer muda terpilih yang telah menjalani residensi dan pendampingan artistik bersama koreografer internasional asal Jawa Timur, Hari Gulur.

Mereka adalah Adam Mustofa (Ponorogo), Angga I Tirta (Surabaya), Mistahul Jannah (Banyuwangi), dan Nia Anggraini (Surabaya). Karya-karya hasil residensi mereka akan dipresentasikan dalam showcase pada 19–20 September 2025.

Selain itu, festival juga menampilkan Main Performance dari koreografer senior asal Jakarta, Hartati, dalam format lecture performance, serta Ari Ersandi, koreografer asal Lampung. Keduanya juga membuka kelas workshop untuk berbagi pengalaman artistik kepada generasi muda.

Program Residensi Reset Artistik mempertemukan praktisi seni dari berbagai daerah di Jawa Timur, mulai dari Surabaya, Madiun, Malang, hingga Tulungagung.

\

Mereka akan menelaah praktik artistik di festival, lalu mengaitkannya dengan pengalaman lokal masing-masing. Hasilnya diharapkan menjadi bekal untuk memperkuat proses seni di komunitas mereka.

Direktur Sawung Dance, Sekar Alit, menjelaskan pemilihan tema "Tremor" sebagai refleksi atas kondisi zaman. “Sawung Dance Festival sejak awal kami gagas bukan sekadar perayaan tari, melainkan ruang tumbuh bersama. Tahun ini, melalui tema ‘Tremor, Bodies at the Edge of the Chains’, kami ingin menunjukkan bagaimana tubuh menjadi medan yang paling jujur dalam merespons gejolak sosial, politik, maupun ekologis yang terjadi di sekitar kita,” ujarnya.

Sawung Dance Festival 2025 menjadi titik temu seniman tari kontemporer yang menggunakan tubuh untuk menggugah kesadaran kolektif, menjelajahi batas antara stabilitas dan kehancuran, keintiman dan keterasingan, diam dan ledakan. Festival ini menjanjikan pengalaman yang mendalam dan menggugah bagi para penontonnya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Surabaya

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler