Pameran Jaranan Trenggalek, Tampilkan Barongan Tertua Hingga Bentuk Ekskavator

Jumat, 03 Okt 2025 11:51 WIB
Reporter :
jatimnow.com
Foto: Barongan bentuk ekskavator yang dipamerkan dalam paemran jaranan di Trenggalek (Bramanta/jatimnow.com)

jatimnow.com-Anak muda dan seniman di Trenggalek berkolaborasi menggelar Pameran Jaranan di Pendapa Manggala Praja Nugraha. Pameran perdana ini menampilkan atribut jaranan, barongan tertua hingga barongan kotemporer.

Koordinator Pameran Festival Jaranan Trenggalek Terbuka (FJTT) 2025, Saga Tanjung Ilham mengatakan, pameran ini berlangsung mulai 28 September hingga 4 Oktober 2025 mendatang.

"Dari hasil riset kami, ternyata FJTT itu sudah ada sejak tahun 1995, kami juga menampilkan bukti berupa piala dalam pameran ini," ujarnya, Jumat (3/10/2025).

Baca juga: Trenggalek Raih Penghargaan UI Green City Metric 2025

Saga menjelaskan, ada beberapa properti kesenian jaranan yang dipamerkan. Mulai dari alur pembuatan barongan, kostum, jaranan turangga yaksa, barongan tertua hingga barongan kotemporer.

"Sebelum dipamerkan, kamu melakukan riset dan pengumpulan data untuk dikurasi. Karena kami ingin menampilkan sejarah jaranan Trenggalek melalui pameran," jelasnya.

Properti dalam Pameran Jaranan ini diambil dari berbagai seniman dari berbagai wilayah Trenggalek. Hal ini bertujuan untuk menunjukan eksistensi para seniman jaranan Trenggalek.

Baca juga: Bupati Trenggalek Letakkan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Lahan Relokasi

"Salah satu barongan tertua adalah, artefak Mbah Dul Raji dibuat pada tahun 1950 an, asal Desa Prambon, Kecamatan Tugu, Trenggalek," ungkapnya.

\

Selain itu, Saga juga memamerkan barongan kontemporer yang terinspirasi dari ancaman tambang, berbetuk barongan ekskavator. Menurutnya, karya barongan ekskavator merupakan bentuk respon atas ancaman tambang yang berpotensi merusak alam Trenggalek.

"Kami mencoba merespon isu saat ini melalui barongan. Karena jaranan merupakan media yang paling dekat dengan masyarakat," paparnya.

Baca juga: Sekolah Rakyat Trenggalek Resmi Beroperasi, 69 Anak Menjadi Siswa Perdana

Saga memilih karakter barongan karena peran antagonis dalam kesenian jaranan. Hal ini sebagai analogi, karakter atau tokoh yang harus ditaklukan.

"Sekarang yang ditakutkan bukan lagi siluman, tapi eskavator tambang yang bakal merusak lingkungan. Harapannya, dalam momen ini kami bisa menyampaikan kepada masyarakat melalui seni jaranan," pungkasnya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Trenggalek

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler