jatimnow.com - Festival Jaranan Trenggalek Terbuka (FJTT) ke-29 tahun 2025 resmi ditutup oleh Wakil Bupati Trenggalek, Syah Mohamad Natanegara, pada Sabtu (4/10/2025) di Alun-Alun Trenggalek.
Selama tujuh hari penuh, FJTT 2025 berlangsung meriah dengan waktu pelaksanaan yang lebih panjang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jika pada pembukaan festival menampilkan pertunjukan dari mancanegara, maka pada penutupan kali ini para penonton disuguhkan penampilan istimewa dari maestro Tari Turonggo Yakso, tarian khas asal Dongko, tempat kesenian ini lahir.
Para maestro menampilkan Tari Turonggo Yakso Pakem, yaitu versi asli tanpa gubahan atau kreasi tambahan, lengkap dengan gerak dan iringan tradisionalnya. Penampilan berdurasi sekitar 25 menit itu memukau penonton, terlebih karena para penari merupakan seniman senior berusia di atas 40 tahun, bahkan ada yang telah berusia 51 tahun. Antusiasme dan semangat mereka menjadi sorotan tersendiri dalam penutupan festival.
Baca juga: Kementerian Pariwisata Bantu Promosi Wisata Trenggalek, Gandeng Influencer-Travel Agent
Atas dedikasi dan kiprah mereka, Mas Syah sapaan akrab Wakil Bupati menyerahkan penghargaan khusus kepada para maestro Turonggo Yakso.
Dalam sambutannya, Wabup Syah menyampaikan rasa bangga atas keberlangsungan Festival Jaranan Trenggalek Terbuka yang telah mampu menjaga eksistensinya hingga penyelenggaraan ke-29 kalinya. Ia menegaskan pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi ini, serta berharap dukungan masyarakat agar FJTT dapat masuk ke dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) tahun 2026.
Baca juga: Trenggalek Raih Penghargaan Kabupaten Layak Anak Kategori Utama
“Alhamdulillah, festival tahun ini berjalan lancar. Semoga ke depan bisa lebih baik dan lebih meriah lagi, karena bagaimanapun juga ini adalah budaya asli Trenggalek yang harus kita lestarikan,” tandasnya.