jatimnow.com-Sebagai upaya meningkatkan angka harapan hidup, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes Dalduk KB) Trenggalek membuka layanan fisioterapi keliling gratis bagi pasien lansia dan difabel.
Kepala Dinkes Dalduk KB Trenggalek, Sunarto mengatakan, pada tahun 2024 angka harapan hidup mencapai 75,35 tahun. Pihaknya optimis pada tahun 2025 angka harapan hidup di Trenggalek meningkat.
"Jika angka harapan hidup meningkat, artinya umur masyarakat Trenggalek panjang," ujarnya, Rabu (29/10/2025).
Baca juga: Dinkes Trenggalek Temukan Kandungan Bakteri E-Coli di Sumur WargaDinkes Trenggal
Sebagai upaya untuk meningkatkan angka harapan hidup, Dinkes Trenggalek membuka layanan fisioterapi keliling gratis bagi pasien lansia dan difabel. Mengingat, kondisi pasien lansia yang sulit beraktivitas mandiri.
"Konsekuensi umur panjang itu adalah kondisi pasien lansia yang mengalami ketergantuan maupun total. Untuk mengurangi keterganguan perlu dilatih mandiri melalui fisioterapi," terangnya.
Di Trenggalek kondisi geografis yang mayoritas pegunungan dan kondisi pasien lansia yang sulit mobilitas untuk mengakses layanan kesehatan di rumah sakit. Oleh karena itu, layanan fisioterapi keliling bisa menjadi jawabab masalah tersebut.
Baca juga: Sumur Milik Puluhan Warga di Trenggalek Keruh dan Berbau Logam
"Beberapa pasien mungkin sudah enggan periksa dan cenderung pasrah. Makanya kami merancang layanan fisioterapi keliling," jelasnya.
Program layanan fisioterapi keliling tersebut masih dalam pilot project. Setidaknya ada enam puskesmas yang menjadi pilot project program tersebut.
"Lokasi pilot project layanan fisioterapi berada di Puskesmas Panggul, Dongko, Ngulankulon, Karangan, Tugu dan Puskesmas Trenggalek," paparnya.
Baca juga: Curhatan Mahasiswa Pungli KIP-K di ITB Trenggalek Viral di Media Sosial
Sunarto mengaku belum dapat memberikan layanan fisioterapi di seluruh puskesmas Trenggalek. Mengingat keterbatasan SDM terapis. Untuk menutup keterbatasan itu, Dinkes meminta keluarga untuk mendampingi pada saat fisioterapi.
"Diharapkan nanti dari keluarga bisa mendampingi pasien untuk latihan terapi mandiri di rumah," pungkasnya.