jatimnow.com-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Trenggalek menyetujui pinjaman dana yang diajukan oleh Pemkab setempat. Mereka bakal meminjam uang sebesar Rp70 miliar melalui skema pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk menutup kekurangan anggaran pembangunan di tahun depan. Selain itu peningkatan destinasi wisata juga akan dilakukan menggunakan dana pinjaman ini.
Ketua DPRD Trenggalek Doding Rahmadi mengatakan rencana pengajuan utang pemerintah daerah itu mengalami penurunan dari semula akan mengajukan Rp100 miliar menjadi Rp70 miliar. Terdapat 3 pos besar yang akan dikembangkan dengan menggunakan dana tersebut. Yakni untuk peningkaan infrastruktur, peningkatan pariwisata dan pengembangan kota atraktif.
"Peningkatan pariwisata ini untuk meningkatkan pendapatan asli daerah," ujarnya, Selasa (18/11/20205).
Baca juga: 27 SDN Berada di Lahan Perhutani, Pemkab Trenggalek Lakukan Hal Ini
Alokasi dana pinjaman tersebut mayoritas akan digunakan untuk sektor infrastruktur. Jumlah yang dialokasikan untuk pos ini mencapai Rp40 miliar. Sejumlah pembangunan dan perbaikan jalan akan dilakukan oleh Pemkab. Diantaranya pemeliharaan berkala jalan ruas Wonorejo -Senden, Senden-Pakel, pemeliharaan berkala jalan ruas Krandegan-Gandusari, pembangunan jalan ruas Bungur-Sentolo, pembangunan jalan ruas Goa Lowo-Pelem, akses jalan Kampak-Brenggolo dan Brenggolo-Simpang 3 Buluroto.
Baca juga: Kuatkan Promosi Pariwisata Trenggalek, Novita Gelar Dua Pelatihan
"Mayoritas dana pinjaman untuk pembangunan infrastruktur, ada beberapa ruas jalan yang akan diperbaiki," tuturnya.
Tidak hanya itu sejumlah destinasi wisata Trenggalek seperti kawasan Pantai Prigi Pantai Pasir Putih, Pantai Simbaronce, Goa Lawa, Dilem Wilis dan Tumpak Teleng di JLS juga akan direvitalisasi. Sesuai dengan rencana, skema pinjaman akan berlaku selama tiga tahun dengan perkiraan bunga utang mencapai Rp9 miliar. Meskipun telah disepakati bersama besaran utang yang akan diajukan, pemerintah belum menentukan kreditur. Rencananya ada dua opsi kreditur, antara PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) atau Bank Jatim. Pemerintah bakal menentukan pilihan dengan pertimbangan suku bunga yang lebih rendah.
Baca juga: 50 Persen Pasar Tradisional di Trenggalek Perlu Revitalisasi
"Harapannya bunga ini bisa ditutup dengan peningkatan pendapatan daerah," pungkasnya.