Rapat Bersama DPR-RI, Rektor UIN KHAS Jember Paparkan Delapan Isu Strategis

Kamis, 20 Nov 2025 09:58 WIB
Reporter :
Sugianto
Foto: Rektor UIN KHAS Jember paparkan 8 isu startegis saat RDP dengan DPR-RI (Humas UIN KHAS Jember/jatimnow.com)

jatimnow.com-Rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, Prof. Hepni memaparkan delapan isu strategis yang perlu mendapat perhatian saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VIII DPR-RI. Rapat yang berlangsung di Ruang Komisi VIII Gedung Nusantara II, Jakarta, ini menjadi ruang strategis bagi para rektor PTKIN untuk menyampaikan persoalan, tantangan, serta arah kebijakan pendidikan tinggi keagamaan Islam.

Rapat ini merupakan tindak lanjut dari agenda resmi Masa Persidangan II Tahun Sidang 2025–2026, yang diputuskan dalam Rapat Konsultasi antara Pimpinan DPR RI dan Pimpinan Fraksi pada 25 Agustus 2025, serta diperkuat oleh keputusan Rapat Internal Komisi VIII DPR RI pada 4 November 2025. Dalam rapat ini mereka menyoroti dua hal besar yakni tata kelola dan dinamika pendidikan PTKIN, serta isu-isu aktual nasional.

Dalam paparannya, Prof. Hepni menekankan, perguruan tinggi saat ini berada di persimpangan besar akibat disrupsi digital, kemajuan kecerdasan buatan (AI), dan transformasi industri 5.0.

Baca juga: Tingkatkan Standar Akademik dan Kualitas, FD UIN KHAS Jember Gelar Studi Tiru

Menurutnya, kondisi ini menuntut kampus mempercepat inovasi, membangun jejaring internasional, serta mengintegrasikan nilai spiritualitas ke dalam sains modern.

“PTKI tidak bisa lagi berdiam sebagai teaching university. Ia harus bergerak menjadi research and innovation university,” tegasnya.

Di tingkat nasional, agenda Indonesia Emas 2045 menuntut SDM unggul yang mampu bersaing secara global. Namun, ketimpangan kualitas antarperguruan tinggi, serta asimetri kebijakan antara PTKIN dan PTN umum, masih menjadi hambatan besar. Sinkronisasi lintas kementerian - yakni Kemenag, Kemenpan RB, hingga Kemenkeu menjadi kebutuhan mendesak.

Rektor UIN KHAS Jember menggambarkan PTKIN sebagai pilar pendidikan Islam moderat yang tetap menghadapi sejumlah kendala krusial seperti keterbatasan sarana, lemahnya digitalisasi, ketimpangan fasilitas antara PTKIN besar dan PTKIN baru, serta meningkatnya ekspektasi publik terhadap kualitas lulusan.

Dalam konteks itu, Prof. Hepni memaparkan delapan isu strategis yang perlu mendapat perhatian nasional:

Baca juga: Fakultas Dakwah UIN KHAS Jember Benchmarking ke Pusat Layanan Disabilitas UIN Suka

1. Regulasi penerimaan mahasiswa baru, terutama dominasi PTN-BH yang mengurangi peluang PTKIN mendapatkan calon mahasiswa unggul.

\

2. SDM dan internasionalisasi, mulai dari kejelasan status tenaga honorer hingga penguatan jejaring global melalui double degree, joint research, dan visiting professor.

3. Pendanaan riset, yang masih tertinggal jauh dari kampus umum.

4. Sarana prasarana, termasuk fasilitas kemahasiswaan dan ruang inovasi.

Baca juga: Fakultas Dakwah UIN KHAS Jember Kembangkan Potensi Mahasiswa di Luar Kelas

5. Regulasi & akreditasi, yang dinilai terlalu sering berubah dan memberatkan.

6. Good governance & digitalisasi, yang belum merata di seluruh PTKIN.

7. Kurikulum global, yang harus responsif terhadap isu AI, ekoteologi, gender, hingga moderasi beragama.

8. Employability & endowment fund, termasuk pentingnya keterhubungan pendidikan vokasional dengan industri.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Jember

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler