jatimnow.com - Pada masa kampanye Pemilu Presiden saat ini, banyak isu hoax yang menyerang Calon Presiden (Capres) Joko Widodo.
Dari mulai banyaknya antek asing atau antek "aseng" (warga asing) yang masuk ke Indonesia dimasa kepemimpinannya, kriminalisasi ulama, hingga diisukan sebagai anggota dari Partai Komunis Indonesia (PKI).
Menanggapi hal tersebut, Jokowi menjelaskan akibat perang isu ini banyak sekali masyarakat yang masih bingung. Untuk itu, ia pun menjelaskan satu persatu soal isu yang menerpa dirinya tersebut.
Baca juga: Jokowi Titipkan Kota Kediri ke Mbak Vinanda - Gus Qowim
Pertama, soal isu dirinya anggota PKI. Menurutnya PKI dibubarkan pada tahun antara 1965-1966 dan ia baru lahir pada tahun 1961.
"Saya lahir 1961, PKI dibubarkan pada tahun 65-66. Saya masih umur 4 tahun, masa ada PKI masih balita? Cara-cara seperti ini adalah politik sontoloyo," jelasnya saat menghadiri Apel Siaga Pemenangan Partai Nasdem di JX International Exhibition, Minggu (28/10/2018).
Baca juga: Presiden Jokowi Resmikan Smelter Freeport, Pj Gubernur: Dongkrak Ekonomi Jatim
Kedua, lanjutnya, soal kriminalisasi ulama, ia justru mempertanyakan siapa ulama yang dikriminalisasi. Sebab, dirinya setiap hari justru dengan ulama dan setiap hari masuk ke pondok pesantren.
"Ulamanya mana yang dikriminalisasi?Siapa?Tiada hari saya dengan ulama. Tiap hari saya masuk Ponpes. Sekarang Cawapres kita top, utamanya Indonesia, Ketua MUI, lah kok kriminalisasi ulama," sesalnya.
Baca juga: Presiden Joko Widodo: Ngecek Harga, Masak Pamitan Terus
Untuk itu Jokowi berpesan kepada masyarakat agar bijak menanggapi isu-isu negatif yang beredar. "Saat ini perang isu, tapi kalau kita bisa menjelaskan dengan baik, bisa diterima masyarakat," harapnya.