jatimnow.com - M Faridz Afif calon legislatif (Caleg), pemilik banner yang terkait dengan insiden pembacokan terhadap BRW (63), saat akan memasang APK (alat peraga kampanye) di kawasan Dukuh Bulak Banteng, Kenjeran, Surabaya, angkat bicara.
Ia menyatakan menyesalkan dengan adanya insiden tersebut. Selain itu, Faridz Afif mengaku jika pembacokan BRW itu diduga ada unsur kesengajaan karena persaingan politik antar caleg. Untuk itu, dirinya akan mengajukan permohonan diskualifikasi kepada KPU.
"Saya berterimakasih kepada Kepolisian karena langsung tanggap dengan adanya kasus itu, kita dukung polisi untuk mengusut tuntas kasus tersebut," kata Faridz saat dikonfirmasi jatimnow.com, Minggu (18/11/2018).
"Ya awalnya kita anggap ada persaingan politik. Tapi kita tunggu hasil dari polisi, jika benar akan kami cari otaknya. Jika itu ada yang nyuruh caleg lain, akan kira surati KPU untuk mendiskualifikasi," imbuhnya.
Afif sapaan akrab caleg DPRD Jatim itu mengaku jika pemasangan APK miliknya tersebut, tak jauh dari rumahnya. Selain itu, ia merasa tidak menyalahi aturan dan tak perlu izin untuk memasang bannernya di rumah tersebut.
"Kemarin korban itu membawa dua banner milik saya dan punyanya abah saya (Muhammad Ali Ja'cub) untuk dipasang bersebelahan. Rencananya akan dipasang di depan rumah kosong, jadi tidak perlu izin pemilik rumah lah," katanya.
Terkait kasus itu, tambah Afif yang juga Ketua PC GP Ansor Kota Surabaya itu, pihaknya tak ingin tergesa-gesa dan ingin mengetahui motif pembacokan itu.
"Kami juga mendapatkan suport dari anggota Banser Surabaya untuk menuntaskan permasalahan itu, tapi saya ingin mencermati dulu motifnya," pungkasnya.
Sebelumnya, akibat dikeroyok, BRW harus menjalani perawatan intensif di RSU dr Soetomo setelah tangan kirinya mengalami luka akibat benda tajam yang cukup serius.
Baca juga: Istri di Sumenep Dibacok Suami hingga Tewas, Ini Kronologisnya
Peristiwa itu terjadi Sabtu (17/11/2018) sekitar pukul 14.00 Wib saat BRW memasang dua APK salah satu Caleg PKB di depan rumah di Kawasan Dukuh Bulak Banteng, Kenjeran, Surabaya.
Baca juga: Cinta Ditolak, Pria di Jember Bacok Suami Wanita Idamannya