jatimnow.com - Jumlah KIP (Kartu Indonesia Pintar) yang ditemukan Kardi (44) warga Nginden Jangkungan 1/20 Surabaya, sudah diketahui jumlah pastinya.
Yakni sebanyak 643 keping, dengan rincian untuk Kelurahan Gebang 220 keping dan untuk Kelurahan Keputih sebanyak 423 keping. Hal itu disampaikan Kapolsek Sukolilo, Kompol Ibrahim Gani.
Saat ditemui jatimnow.com di kantornya, Rabu (21/3/2018). Kompol Ibrahim mengatakan Perhitungan total itu selesai pada Selasa (20/3/2018) tengah malam. Dimana saat itu pihaknya mendatangkan Kardi, si penemu, Musjahidin, RT setempat, pihak kelurahan dan kecamatan.
Baca juga: Gubernur Khofifah Resmikan 50 Rumah KIP di Blitar: Aman, Nyaman, Sarpras Memadai
Ditanya, apakah sudah ada titik terang siapa orang yang meninggalkan atau menyimpan 643 KIP itu? Ibrahim Gani menyebut, sudah ada orang yang dicurigainya.
"Sementara, KIP itu ditinggal oleh pemegangnya ke luar jawa, tepatnya di Bali. Jadi dugaan sementara, sekitar satu bulan ada di tempat laundry itu," beber Ibrahim.
Namun, Ibrahim menegaskan bakal meminta keterangan secara intensif orang yang dicurigai tersebut. Hal itu dilakukan untuk mendalami apakah orang yang dicurigai tersebut memang kelupaan atau ada unsur kesengajaan.
Baca juga: Momen Bocah SD di Kediri Bertanya Cara Mendapatkan KIP ke Mas Dhito
Sementara itu, berdasar keterangan warga sekitar, yang mengaku bernama Kiki, bahwa pihak kepolisian sudah mendapat laporan dari beberapa warga terkait identitas yang dicurigai tersebut.
"Saya tidak bisa menyebutkan namanya, namun rumah peletak karung KIP tersebut ya berada di sekitar laundry itu," beber Kiki yang sejak awal ditemukan terus mendampingi Ketua RT setempat.
Terkait tahun distribusi ratusan KIP itu, informasi yang diterima jatimnow.com seharusnya KIP-KIP itu didistribusikan tahun 2014. Namun Ibrahim menegaskan jika pada 643 KIP itu tertera tahun 2016. Sehingga dugaan sementara, KIP itu untuk distribusi tahun 2016.
Baca juga: Puluhan KIP yang Ditemukan Tercecer di Kediri Diserahkan ke Polisi
"Karung berisi ratusan KIP itu, ditinggal selama satu bulan di tempat laundry itu," tandas Ibrahim.
Reporter: Narendra Bakrie
Editor: Arif Ardianto