jatimnow.com - Strawberry adalah buah yang sudah tak asing lagi di telinga masyarakat. Bentuknya yang khas, kecil dan berwarna merah ketika matang membuat buah ini begitu digemari anak-anak hingga orang dewasa.
Hal inilah yang membuat Mukarom Selasa, warga Desa Kemiri Gede, Kesamben, Kabupaten Blitar membuka agrowisata Kampung Strawberry.
Di sini, pengunjung bisa menikmati petik buah strawberry sembari menikmati hamparan perbukitan hijau yang rasanya sayang untuk dilewatkan.
"Kalau hari Minggu seperti sekarang, pengunjungnya lumayan banyak," kata Mukarom, Minggu (25/11/2018).
Dalam merintis agrowisata ini bukan tanpa halangan. Para pemuda yang bahkan tak mau bertani serta produksi petani yang cenderung monoton, membuat Mukarom memutar otak.
Pria yang cukup ramah ini bercerita jika dirinya kerap dicemooh oleh warga karena idenya ini. Namun, usaha memang tak pernah mengkhianati hasil. Setahun terakhir, Kampung Strawberry miliknya mulai dikenal para wisatawan.
"Karena dicemooh saya ndak menyerah. Alhamdulillah, sudah banyak yang mulai berkunjung ke sini," ungkapnya.
Berbagai fasilitas wisata ditawarkan Kampung Strawberry ini. Selain sejumlah spot foto, mengunjung bisa memetik buah strawberry langsung dari pohonnya dan dinikmati secara gratis di tempat.
Namun bagi pengunjung yang ingin membawa strawberry sebagai oleh-oleh, maka dikenakan tarif empat ribu rupiah perkilogram.
"Ini baru satu-satunya wisata strawberry di Blitar. Saya seneng karena tempatnya sejuk terus bisa foto sama makan strawberry," terang Ocha, salah satu pengunjung sambil memakan strawberry.
Bagi anda yang berada di Blitar, sangat direkomendasikan untuk datang ke Kampung Strawberry. Hanya membutuhkan waktu satu jam dari pusat Kota Blitar, anda sudah dapat merasakan sensasi petik strawberry sembari berswafoto diantara hijaunya perbukitan.
Baca juga: Yuk, Isi Liburanmu dengan Aktivitas yang Seru!
Baca juga: Sinopsis Fast & Furious 11: Akhir Perjalanan Keluarga Dominic Toretto