jatimnow.com - Tifani Kevinia Putri (17) akhirnya menghembuskan nafas terakhir setelah sempat koma dan dirawat intensif di RSU dr Soetomo, Surabaya. Pelajar kelas XII, SMK Rajasa Surabaya itu dirawat setelah jatuh dari motornya di Jalan Anjasmoro, Sawahan, Surabaya. Dugaannya, dia jatuh setelah mengalami percobaan penjambretan.
Informasi meninggalnya Tifani itu akhinya tersebar di media sosial (medsos) atas dugaan ia dijambret. Dari itu, jatimnow.com mendatangi sekolah gadis asal Jalan Ketandan Baru I, Surabaya itu. Di SMK Rajasa, Jalan Gentengkali, Surabaya, Tifani diketahui meninggal dunia pada 13 November 2018 lalu.
"Dia (Tifani, red) meninggal dunia saat di rumah setelah pihak rumah sakit menyarankan rawat jalan," ungkap Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kesiswaan SMK Rajasa, Nurul Yakin Chotib, ditemui di tempat kerjanya, Senin (26/11/2018).
Yakin mengatakan, dari informasi yang beredar di sekolahnya, Tifani jatuh dari motornya di Jalan Anjasmoro pada Senin (15/10/2018) lalu sekitar pukul 21.10 Wib. Saat itu, Tifani mengendarai sepeda motor sendirian usai mengantar temannya ke kawasan Demak, Surabaya.
"Orang tuanya cerita, saat itu orang tuanya ditelepon polisi dan memberitahu bahwa anaknya (Tifani) jatuh dan tidak sadarkan diri," beber Yakin.
Diduga, saat jatuh dari motor, kepala Tifani membentur aspal jalan, sehingga terjadi pendarahan pada telinganya. Setelah itu, Tifani dibawa ke RSU dr Soetomo dan mengalami koma hingga seminggu. Setelah dirawat hampir dua minggu, Tifani akhirnya diperbolehkan pulang dan rawat jalan hingga akhirnya meninggal dunia.
"Sepanjang perawatan, Tifani tidak bisa masuk sekolah sama sekali," sebut Yakin.
Lantas hal yang menguatkan bahwa Tifani jatuh dari motor karena dijambret? Yakin dan sejumlah staff guru Tifani mengatakan jika saat dievakuasi, meski barang-barangnya masih utuh, namun tas gagang tas milik Tifani dalam keadaan terputus. Dugaannya, Tifani sempat tarik-menarik dengan pelaku hingga dirinya terjatuh dari motor.
Yakin menambahkan, di SMK Rajasa, sosok Tifani merupakan siswi yang aktif berorganisasi dan suka menolong. Sejumlah temannya terpukul mendengar kabar kematian Tifani. Bahkan saat menjalani perawatan, hampir seluruh temannya, membesuk Tifani untuk memberikan semangat.
"Anaknya rajin berorganisasi, aktif dalam kegiatan sekolah dan pintar," tambah Yakin.
Dikonfirmasi terpisah atas kabar tersebut, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran mengatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan atas informasi penjambretan tersebut.
"Kami masih bekerja untuk mengungkapnya," ujarnya singkat.
Diduga Jadi Korban Jambret, Pelajar SMK Rajasa Surabaya Tewas
Selasa, 27 Nov 2018 09:06 WIB
Reporter :
Narendra Bakrie
Narendra Bakrie
Berita Surabaya
Berita Terbaru
Pemkot Surabaya Gratiskan UMKM Jualan di Swalayan: Air dan Listrik Ditanggung
13 Daerah Jatim Siap Gelar Sekolah Rakyat Juli
Kunjungi Museum Daerah, Mas Dhito Ingin Pulangkan Prasasti Harinjing Asli
Pemicu Kisruh Sengketa 13 Pulau Antara Trenggalek dan Tulungagung
Alasan PMII Blitar Bentangkan Poster pada Wapres Gibran
Tretan JatimNow
Agus Hermanto, Guru Pelosok Banyuwangi Sang Penjaga Mimpi Anak Desa
Kisah Wanita Single Parent jadi Pengemudi Ojol di Jember, Bawa Anak Tiap Hari
Kisah Wiwin Isnawati, dari Penjual Beras ke Kursi Legislatif DPRD Jatim
Profil Sofie Imam, Warga Tulungagung Asisten Pelatih Fisik Timnas Dampingi PK
Terpopuler
#1
Cetak ASN Matang Emosional dan Sosial, UIN KHAS Jember Gandeng Secaba Rindam V Brawijaya
#2
Poster Aktivis PMII Blitar Dirampas Paspampres Rombongan Wapres Gibran
#3
Aktivis PMII Blitar Ditangkap Paspampres Wapres Gibran, Ini Kata Polisi
#4
Jersey Anniversary Persebaya Produksi Apparel Allegiant Ludes Diburu Bonek
#5