jatimnow.com - Hanya karena sakit hati, Rinaldo Daniel Pranata (23), warga Jalan Tangkis Turi Kecil No. 8, Simomulyo, Surabaya, menjadi kalap. Dia membawa kabur uang USD 60 ribu yang dipercayakan pimpinan kepadanya.
"Saya sakit hati setelah dimaki-maki oleh bos karena pulang lebih awal. Padahal saat itu saya baru menyetor uang ke bank," aku Rinaldo kepada jatimnow.com ditemui di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (29/11/2018).
Memang, Rinaldo telah menjadi pesakitan setelah bosnya yang bernama Benny Wijaya Eng (49), warga Jalan Simpang Darmo Permai Selatan XIX, Surabaya, melapor ke Polrestabes Surabaya. Laporan itu dilakukan setelah Rinaldo membawa lari uang dollar senilai Rp 1 miliar tersebut.
"Saya kerja di perusahaan money changer itu sejak 2011. Dan baru kali ini melakukan (penggelapan) itu," ucap pemuda yang masih membujang ini. Ditambahkannya, dari pekerjaannya itu, dia menerima gaji Rp 3 juta setiap bulannya.
Rinaldo mengakui jika saat itu dirinya disuruh bosnya untuk mengantar uang USD 60 ribu ke sebuah bank. Tapi olehnya, uang itu dibawa kabur ke Bali. Di sana, Rinaldo indekos selama 3 minggu dengan biaya hidup menggunakan uang tersebut.
"Saya pegang 10 ribu dollar. Sedangkan yang 50 ribu dollar saya kasihkan ibu saya. Tapi pas dipanggil polisi, ibu tidak mengakuinya," ungkap Rinaldo.
Sementara, Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya, AKP Agung Widoyoko menyebut, setelah mendapat laporan dari korban, pihaknya langsung melacak keberadaan Rinaldo.
Setelah diselidiki, Rinaldo ditangkap di Jalan Raya Lukluk Gang Pemuwuwan, Badung, Bali pada Kamis (8/11/2018) lalu.
"Kami juga mengamankan barang bukti kami berupa 2 unit HP iPhone dan uang USD 3 ribu," sambung Agung.
Terkait ibu tersangka yang disebut-sebut menerima uang sebanyak USD 50 ribu, Agung menyatakan jika sudah memanggil ibu tersangka. Tapi saat dimintai keterangan, ibu tersangka mengelak.
"Apalagi memang tidak ada bukti transfer atas uang itu dari tersangka ke ibunya," pungkas Agung.