Pixel Code jatimnow.com

Wilayahnya Dikaitkan Cerita 'KKN di Desa Penari', Kades: Itu Fiksi

Viral Misteri Jumat, 30 Agu 2019 17:49 WIB
Petilasan Prabu Tawang Alun di Rowo Bayu, Dusun Sambungrejo Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi (foto: Irul Hamdani/jatimnow.com)
Petilasan Prabu Tawang Alun di Rowo Bayu, Dusun Sambungrejo Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi (foto: Irul Hamdani/jatimnow.com)

jatimnow.com - Rowo Bayu dikaitkan dengan cerita #kkndidesapenari menjadi trending topik Twitter Indonesia, hingga pukul 16.32 Wib, Jumat (30/8/2019). Viralnya cerita itu membuat pemangku desa tempat Rowo Bayu berada, angkat bicara.

Rowo Bayu terletak kawasan KRPH Perhutani Banyuwangi Barat atau di Dusun Sambungrejo Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi.

Kepala Desa Bayu Sugito kecewa saat mengetahui desanya dikait-kaitkan dengan cerita horor hingga viral di dunia maya.

"Saya sangat keberatan jika ada pihak-pihak yang menyebutkan desa kami seperti itu," tegas Sugito kepada jatimnow.com.

Baca juga:  Mengenal Rowo Bayu, Telaga yang Dikaitkan Cerita 'KKN di Desa Penari'

Dia menepis semua isi cerita "KKN di Desa Penari" terjadi di desanya. Sebab, pemerintah desa setempat hingga hari ini tidak pernah satupun menerima mahasiswa dari luar Banyuwangi untuk praktik KKN.

"Tahun 2009 itu kami tidak pernah ada mahasiswa yang KKN. Apalagi dari Surabaya," ungkapnya.

KKN mahasiswa di Desa Bayu, baru ada pada 2013 hingga sekarang. Itupun menurutnya, mahasiswa dari kampus yang ada di Banyuwangi.

"Mahasiswa yang KKN hanya dari kampus di Banyuwangi, seperti Untag, Ibrahimi dan IAIDA," tambahnya.

Semenjak cerita KKN di Desa Penari viral, Sugito mengaku langsung melakukan penelusuran. Rekam data yang ada di kantor desa ia buka semua demi meluruskan cerita yang terlanjur berkembang tersebut.

"Para Kepala Desa Bayu yang Purna, Sekretaris, saya datangi untuk saya minta informasi. Khususnya data pada tahun 2009," bebernya.

Dia mengakui, di kawasan desanya ada wilayah bernama Pendarungan atau Darungan. Namun, wilayah itu bukan kawasan hutan. Melainkan sebuah perkebunan yang ada di Bayu Lor.

"Tidak ada alas Pendarungan atau alas Darungan. Yang ada perkebunan Darungan masuk Bayu Lor. Di sana tidak ada kehidupan manusia yang tinggal menetap," jelasnya.

Dia berharap, semua pihak berhenti mengaitkan desanya dengan cerita yang tidak bertanggungjawab tersebut.

"Sekali lagi, cerita itu menurut saya fiksi," pungkasnya.

https://jatimnow.com/po-content/uploads/advetorial/cek-dpt-online-pilkada-2024-kpu-jawa-timur.jpg