Dua Bomber Surabaya Pernah Tinggal di Magetan, Ini Rekam Jejaknya
Peristiwa Senin, 14 Mei 2018 21:47 WIBjatimnow.com - Dua bomber di Surabaya, Puspitasari dan Puji Kuswati diketahui pernah tinggal di Magetan. Bahkan keduanya baru pindah ke Surabaya setelah menikah.
Puji Kuswati diketahui pelaku bomber Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, Surabaya. Puji sejak kecil hidup bersama orangtua asuh di Desa Krajan, Parang, Magetan.
Informasi dari laman facebook milik Puji yang menyebutkan alimni SMAN 2 Magetan ternyata tidak benar.
"Hasil konfirmasi di SMAN 2 Magetan, kami tidak menemukan identitas Puji Kuswati itu. Hasil sementara, yang ada di medsos (FB) itu bukan warga Magetan,"kata Kapolres Magetan AKBP Muslimin, Senin (14/5-2018).
Ia mengatakan , Polisi masih menunggu laporan lengkapnya, apakah benar bukan warga Kabupaten Magetan.
Sedang Puspitasari bomber di Rusunawa, Wonocolo, Sidoarjo, benar pernah sementara tinggal di Maospati, namun besar di Surabaya.
"Informasinya, dia (Puspitasari) pernah tinggal di Jalan Sikatan, Maospati. Tapi itu hanya sementara,"ujar Kapolres Muslimin.
Muslimin mengatakan, Polres Magetan hanya back-up dan monitoring, tapi bila itu diperlukan, akan ditindaklanjuti.
"Artinya meningkatkan kegiatan Kepolisian, termasuk menjaga wilayah perbatasan, razia kendaraan bermotor, dan pengamanan wilayah berskala besar bersama TNI dan aparat lainnya,"urainya
Sementara hasil penelusuran, bomber yang disebut Puspitasari itu, nama aslinya Sari Puspitarini, lahir dan besar di Maospati, Kabupaten Magetan.
Sari Puspitarini baru pindah ke Surabaya setelah melakukan pernikahan dengan Anton Febriantono di KUA Maospati tahun 1999.
"Sesuai data disini, Sari Puspitarini bukan Puspitasari, menikah dengan Anton Febriantono, Senin 25 Oktober 1999, dengan daftar nikah nomor 380/52. X/ 1999,"kata Khumaidi penghulu di KUA Maospati.
Hal yang sama juga dikatakan Jarwati, bekas teman bermain Sari Puspitarini yang rumahnya berhadapan di Jalan Sikatan, Kelurahan/Kecamatan Maospati, Magetan.
"Mbak Sari itu putri Pak Rijanto seorang guru olahraga, setelah bapaknya meninggal dan menikah dengan Mas Anton Febriantono, berdomisili di Surabaya, namun sesekali melihat rumah peninggalan orangtuanya itu,"ujar Jarwati, ibu berkacamata minus ini.
Menurut Jarwati, Sari Puspitarini terakhir pulang sekitar tiga bulan lalu, itu pun hanya melihat rumahnya dan menyapa tetangga saja, setelah itu kembali ke Surabaya.
"Rumah peninggalan orangtuanya itu dibiarkan kosong, dulu di kontrakan berganti ganti, dan kepulangan tiga bulan lalu, hanya melihat rumah, masuk terus pamit pulang,"kata Jarwati.
Reporter: Mita Kusuma
Editor: Arif Ardianto