Pixel Code jatimnow.com

42 Karyawan Pabrik Rokok di Probolinggo Konfirm Corona, Kondisi Stabil

Peristiwa Senin, 24 Agu 2020 16:46 WIB
Foto: www.freepik.com
Foto: www.freepik.com

jatimnow.com - 42 karyawan pabrik rokok PT Secco Nusantara (SN) di Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo yang terpapar Covid-19 kini kondisi kesehatannya telah stabil.

Untuk 31 karyawan yang merupakan warga Probolinggo dilakukan karantina di rumah sehat di Kecamatan Dringu. Sedangkan 11 karyawan lain yang berasal dari luar kota dikarantina mandiri di rumah milik perusahaan.

Baca juga: 42 Karyawan Pabrik Rokok di Probolinggo Konfirm Covid-19

"Seluruh pasien berada dalam penanganan maksimal oleh tim kesehatan. Diharapkan, dari hasil tes swab ulang situasinya sudah lebih baik," kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid- 19 Kabupaten Probolinggo, dr Shodiq Tjahjono dalam siaran pers yang diterima redaksi, Senin (24/8/2020).

Pabrik rokok itu melakukan rapid test dan swab tes mandiri dan mengkonfirmasi 42 karyawannya positif Covid-19, kemudian menghubungi gugus tugas Probolinggo juga melakukan tes swab ulang yang sampelnya dikirim ke Surabaya.

Jika hasil tetap sama dengan hasil swab mandiri yang dilakukan perusahaan, menurut dr Shodiq, pihaknya akan memaksimalkan langkah-langkah yang lain. Di antaranya, melanjutkan upaya penelusuran (tracing) untuk memutus rantai penularan.

"Kita berharap tidak ada lagi karyawan atau keluarganya yang terpapar. Stop sampai di sini," pintanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Personalia General Affair dan Keuangan PT SN, Ahmad Nur Susilo mengatakan, pihaknya terus memonitor perkembangan karyawan yang berada dalam perawatan di rumah sehat.

"Setiap hari kami selalu melakukan koordinasi, minimal melalui telepon, untuk mengetahui perkembangan kondisi mereka," kata Ahmad.

Selain memberikan motivasi dan meyakinkan mereka bahwa kondisi akan lebih baik, koordinasi dengan karyawan juga diperlukan untuk menyampaikan laporan kepada pihak keluarga.

"Kita semua tentu ingin pandemi ini segera berlalu, sehingga aktivitas pabrik kembali normal," tandasnya.