Pixel Code jatimnow.com

Ditarget Mas Dhito, Pemdes di Kediri Berbondong-bondong Lapor Verifikasi BLT BBM

Pemerintahan Rabu, 05 Okt 2022 20:29 WIB
Penyaluran BLT BBM oleh Pemkab Kediri (Foto: Humas Pemkab Kediri/jatimnow.com)
Penyaluran BLT BBM oleh Pemkab Kediri (Foto: Humas Pemkab Kediri/jatimnow.com)

jatimnow.com - Komitmen Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) dalam melakukan verifikasi penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) agar tepat sasaran, ditindaklanjuti pemerintah desa (pemdes).

107 desa yang sebelumnya belum mengirimkan laporan verifikasi BLT BBM, berbondong-bondong mengirimkan data tersebut ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri setelah Mas Dhito memberikan target pengiriman harus dilakukan sebelum 17 Oktober 2022.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri, Dyah Saktiana menyampaikan, menindaklanjuti instruksi Mas Dhito, para camat dikumpulkan oleh sekda dan diminta mendorong pemdes segera mengirimkan laporan verifikasi BLT BBM.

"Dari 107 desa yang sebelumnya tercatat belum mengirimkan laporan verifikasi BLT BBM, selama sepekan hingga hari ini semua telah mengirim verifikasi," ungkap Dyah, Rabu (5/10/2022).

Dalam pertemuan yang dipimpin sekda itu, lanjut Dyah Saktiana, camat mengusulkan supaya pemdes tidak hanya melakukan verifikasi BLT BBM, tapi juga bansos lain seperti PKH, BPNT dan PBI-JKN atau jaminan kesehatan nasional.

"Saat ini, desa juga melakukan musda khusus program bansos," tambah dia.

Menurut Dyah, hasil pelaporan verifikasi yang dikirimkan pemdes nantinya dilakukan validasi kelayakan oleh tim dari Pemkab Kediri pada 17-27 Oktober 2022. Proses validasi dilakukan dinas sosial selaku supervisor dengan didampingi DPMPD, Inspektorat, Polri dan Kejaksaan.

Adapun pengawasan validasi data dilakukan oleh Mas Dhito. Hal itu sebagaimana komitmen orang nomor satu di Kabupaten Kediri itu supaya penyaluran bantuan dapat tepat sasaran.

Hasil validasi itu menjadi pemuktahiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang kemudian dimasukkan dalam aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Next Generation (SIKS- NG) Kemensos RI. Melalui pembaharuan data tersebut diharapkan menjadi acuan baru dalam penyaluran bantuan sosial.

"Selain memasukkan data lewat aplikasi, kita juga akan mengirim surat terkait pemuktahiran data hasil validasi itu ke Kemensos," bebernya.

Sebelumnya, dalam rapat koordinasi penyaluran BLT BBM yang diadakan pada Selasa, 29 September 2022 lalu, Mas Dhito meminta supaya camat ikut memonitor verifikasi BLT BBM. Hal itu lantaran masih terdapat 107 desa yang belum melaporkan hasil verifikasi BLT BBM.

"107 desa ini wajib selesai sebelum tanggal 17 Oktober. Kalau tidak selesai berarti saya anggap camat dan kepala desanya tidak bekerja," terang Mas Dhito dalam rapat itu.

(ADV)