Pixel Code jatimnow.com

Melihat Pembuatan Roti Bolu Plemben yang Memiliki Cita Rasa Khas

Time Out Sabtu, 15 Okt 2022 13:38 WIB
Produksi roti plemben di Desa Banyuarang, Kecamatan Ngoro, Jombang.(Foto: Elok Aprianto)
Produksi roti plemben di Desa Banyuarang, Kecamatan Ngoro, Jombang.(Foto: Elok Aprianto)

jatimnow.com - Roti jaman dulu (jadul) yang dikenal masyarakat dengan bolu plemben, masih tetap digemari masyarakat di wilayah Jawa Timur atau bahkan di seluruh Nusantara.

Seperti roti jadul bolu plemben yang diproduksi di Desa Banyuarang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang. Hingga kini masih eksis. Roti berbentuk seperti tempurung kura-kura berwarna cokelat ini rasanya khas, manis dan empuk. Serta memiliki ciri khas tersendiri.

Di tempat Tomy Bakery, produksi bolu plemben masih terus berjalan setiap harinya. Di lokasi ini ada beberapa bagian tempat yang dipisah untuk proses produksi roti plemben.

Di area belakang rumah, terdapat tempat membuat adonan hingga proses mengoven roti plemben. Sedangkan di area depan, plemben-plemben yang sudah matang akan dipacking.

Pemilik usaha roti plemben adalah Bustomi Azid. Ia biasanya memproduksi ribuan biji roti plemben. Masing-masing pegawai punya peran sendiri. Mulai proses pembuatan adonan, pencetakan kue, proses oven sampai pengemasan.

Produksi roti plemben di Desa Banyuarang, Kecamatan Ngoro, Jombang.(Foto: Elok Aprianto)Produksi roti plemben di Desa Banyuarang, Kecamatan Ngoro, Jombang.(Foto: Elok Aprianto)

Kini roti plemben mempunyai dua variasi, yaitu basah dan kering. Rasa roti plemben begitu khas dengan cita rasa yang empuk dan gurih manis. Tak heran, para pencinta roti merasa ketagihan dan kangen dengan rasanya yang khas.

Salah satu pegawai roti plemben Lilik menjelaskan, usaha ini berawal pada 1995. Saat itu sang majikan baru pulang menjadi TKI di Malaysia.

"Produksi plemben sejak 1995. Orangnya dulu kerja dari Malaysia, pulang terus produksi ini," ungkapnya, Sabtu (15/10/2022).

Resep roti plemben berasal dari orang tua majikannya yang berada di Magetan.

"Ini jajanan khas Magetan," sambungnya.

Proses pembuatan roti plemben cukup sederhana. Hanya mengolah bahan telur, tepung, gula dan mentega.

"Pembuatannya juga sangat mudah, tidak ribet. Setelah adonan dibentuk langsung dioven hingga matang," katanya.

Untuk menikmati bolu plemben, para penikmat roti tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Sebab bolu jadul ini dibanderol dengan harga terjangkau, hanya Rp3.700 per pak untuk variasi basah dan Rp4.500 per pak untuk variasi kering.

"Per pak roti plemben yang basah isinya 9, yang kering isinya 10," paparnya.

Setiap hari ada beberapa sales yang mengambil untuk dijual ke pasar.

"Sehari bisa 3.000 sampai 4.000, pak. Di sini diambil sama sales. Ada yang dari Blitar, Pare, dan Jombang," pungkasnya.

Selain itu, ada juga warga sekitar yang langsung membeli ke rumah produksi Tomy Bakery di Desa Banyuarang. Sebab roti plemben memang lebih enak dinikmati dalam keadaan masih hangat. Jadi tak sedikit masyarakat yang membeli langsung saat plemben baru keluar dari mesin oven.