Momen Bocah SD di Kediri Bertanya Cara Mendapatkan KIP ke Mas Dhito
Pemerintahan Senin, 12 Des 2022 13:11 WIBjatimnow.com - Bocah kelas 3 SD NU Darussalam bernama Muhamad Brian Putra berani mengajukan pertanyaan cara mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito).
Momen tidak biasa itu terjadi dalam acara Jumat Ngopi yang digelar di Balai Desa Puhsarang, Kecamatan Semen, Jumat (2/12/2022). Bocah berusia 10 tahun itu memang sejak awal terlihat antusias mengikuti acara tersebut.
Duduk di bagian depan, Mas Dhito pun memanggil Brian dan memintanya untuk maju.
"Tanya bagaimana caranya dapatkan Kartu Indonesia Pintar," tanya Brian kepada Mas Dhito.
Mas Dhito pun balik bertanya kepada Brian mengenai pekerjaan bapak dan ibunya.
"Bapak petani, ibu penjual minuman," jawab bocah yang memiliki cita-cita menjadi polisi itu secara spontan.
Mendengar pengakuan Brian, Mas Dhito menginstruksikan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Mokhamat Muhsin yang ikut mendampingi acara Jumat Ngopi itu untuk menguruskan KIP bagi Brian.
"Pak Muksin tolong dicatat Senin kita proses," pinta Mas Dhito.
Bocah kelas 3 SD yang bertanya ke Mas Dhito soal KIP
Sebagai bentuk kebanggaannya terhadap keberanian Brian, Mas Dhito memberikan hadiah topi miliknya. Mas Dhito juga mengaku akan memberikan hadiah sepatu dan sepeda untuk Brian.
"Nanti saya kirim sepeda," janji Mas Dhito.
Rina, ibunda Brian yang duduk menunggu di antara peserta Jumat Ngopi lain mengaku bangga dengan keberanian anaknya. Diceritakannya, Brian memang ingin mendapat KIP seperti temannya di sekolah.
"Sebelumnya dipameri temannya yang dapat KIP, katanya uangnya diambil di kantor pos. Di rumah tanya saya kenapa dia tidak dapat," terang Rina.
Semenjak itu, Brian menyampaikan keinginannya supaya bisa mendapatkan uang seperti temannya. Berangkat dari keinginannya itu, Brian berani bertanya langsung kepada bupati.
Sementara Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Mokhamat Muhsin menerangkan, ada dua jalur untuk bisa menerima KIP, yaitu jalur terpadu berdasar data warga kurang mampu, maupun jalur pengajuan dari satuan pendidikan.
Untuk pengajuan KIP tersebut harus dilampiri surat keterangan tidak mampu. Pihaknya mengaku telah menyampaikan kepada orangtua Brian supaya mengurus surat keterangan tidak mampu ke pemerintah desa terlebih dahulu.
"Nanti kalau sudah ada surat keterangan tidak mampu dari desa baru kita ajukan ke kementerian pendidikan," terang dia.
Dan bilamana nantinya dari pengajuan yang dilakukan tidak bisa mendapatkan KIP, pihaknya akan mengupayakan supaya Brian bisa mendapatkan beasiswa dari Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA).
(ADV)