Pixel Code jatimnow.com

3000 Mahasiswa Singgung Politik Dinasti di Untag Surabaya

Peristiwa Rabu, 06 Des 2023 19:18 WIB
Gemas'D saat melakukan aksi demonstrasi di Untag Surabaya (foto: Anwar for jatimnow.com)
Gemas'D saat melakukan aksi demonstrasi di Untag Surabaya (foto: Anwar for jatimnow.com)

jatimnow.com - 3000 mahasiswa yang mengatasnamakan dirinya sebagai Gerakan Mahasiswa Selamatkan Demokrasi (Gemas’D) menggelar aksi unjuk rasa di Universitas 17 Agustus Surabaya, Rabu (6/12/2023).

Aksi unjuk rasa kali ini adalah bentuk sikap mereka menyuarakan kondisi dinamika politik menjelang Pilpres 2024. Menurut mereka, situasi politik saat ini telah melebur prinsip-prinsip demokrasi.

Aksi kali ini mengundang berbagai orator dan aktivis demokrasi, seperti Butet Kartaredjasa, Eros Djarot, Alifurrahman S Asyari, Presiden BEM UI, Seno Baskoro, Aliansi Mahasiswa Jawa Timur, dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).

Di hadapan mahasiswa yang hadir, Butet menyampaikan kegiatan semacam ini adalah moment dan ruang bagi mahasiswa untuk memahami kondisi demokrasi saat ini.

"Saya yakin bahwa mahasiswa yang hadir di acara ini adalah pemilik masa depan yang akan menyelamatkan konstitusi bangsa dan negara," ungkap Butet.

Di hadapan peserta demo yang berasal dari mayoritas Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) lintas universitas di Jawa Timur itu, Eros Djarot menambahkan, peran mahasiswa memang sebagai penyampai aspirasi dan ide untuk memperkuat demokrasi, dan tantangan terkini yang dihadapi oleh demokrasi Indonesia.

"Sebarkan berita dan sampaikan pada masyarakat Indonesia bahwa demokrasi tidak boleh dijadikan alat untuk memenuhi nafsu kekuasaan,” ujar Eros Djarot.

Ia juga menegaskan perlunya keberanian dalam mengawal visi untuk menjaga dan mengawal demokrasi sebagai landasan utama bagi pembangunan berkelanjutan.

"Kita harus berani dan tegas dalam menjaga dan mengawal demokrasi, terutama menghadapi pemilu Februari mendatang,” tegasnya dalam orasi.

Di tempat sama, Presiden BEM UI, Melki Sadang Huang, salah satu perwakilan BEM di lintas universitas menegaskan bahwa aksi ini bertujuan untuk menunjukkan keterlibatan aktif dalam menyuarakan kekhawatiran terhadap demokrasi Indonesia saat ini.

"Melalui aksi ini, kami berharap dapat menunjukkan keterlibatan masyarakat dalam pemilihan yang akan datang dan menyuarakan keprihatinan terhadap kondisi demokrasi saat ini,” jelasnya.