Pixel Code jatimnow.com

Usai PPDB, 37 SMP Negeri di Tulungagung Masih Kekurangan Siswa

Wiyata Rabu, 19 Jun 2024 14:46 WIB
Kepala Dinas Pendidikan Tulungagung, Rahadi Bintara. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Kepala Dinas Pendidikan Tulungagung, Rahadi Bintara. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Puluhan SMP Negeri di Tulungagung masih belum terpenuhi pagunya, dalam pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini. Jumlah pendaftar pada PPDB lalu tidak terlalu banyak sehingga masih menyisakan beberapa kursi untuk siswa baru.

Pihak Dinas Pendidikan setempat akan membuka tahap kedua PPDB untuk memenuhi pagu di sekolah tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Rahadi Bintara mengatakan, total jumlah SMPN sebanyak 48 sekolah. Berdasarkan pantauan dari situs ppdb.tulungagung.go.id, terdapat 37 sekolah yang jumlah pagunya belum tercukupi.

Bahkan ada 4 sekolah yang jumlah siswa baru masih di bawah 10 orang. Mayoritas sekolah tersebut berada di wilayah pinggiran seperti Kecamatan Sendang, Bandung dan Rejotangan.

"Saat ini, tahapannya pendaftaran ulang setelah itu tanggal 21 Juni besok kita mulai pendaftaran tahap kedua bagi sekolah yang jumlah pagu belum terpenuhi," ujarnya, Rabu (19/06/2024).

Menurut Rahadi, terdapat sejumlah faktor yang membuat pagu sekolah ini belum terpenuhi. Di antaranya banyaknya jumlah SMP swasta maupun negeri di wilayah tersebut.

Selain itu, angka kelulusan siswa SD di wilayah juga berpengaruh ke pendaftaran SMP. Pihak dinas sendiri masih akan melakukan evaluasi pasca-pelaksanaan PPDB ini.

"Selain itu trend nya banyak orang tua yang tertarik mendaftarkan anaknya ke sekolah berbasis religi," tuturnya.

Pihak dinas sendiri masih belum melakukan kajian terkait wacana merger sekolah yang jumlah siswanya minim ini.

Hal ini dikarenakan sekolah tersebut merupakan fasilitas pendidikan dari pemerintah. Sekolah akan tetap dibuka untuk mendekatkan akses layanan pendidikan kepada masyarakat.

"Kalau mau digabung atau merger kami harus lakukan kajian terlebih dahulu, karena keberadaan sekolah merupakan upaya mendekatkan layanan pendidikan kepada masyarakat," pungkasnya.