Pixel Code jatimnow.com

Prihatin Gangguan Mental Anak, DPRD Jatim Desak Pemprov Ambil Langkah Konkret

Peristiwa Rabu, 24 Jul 2024 10:54 WIB
Sri Untari saat rapat dengan para Dirut RSUD dan Dinkes Jatim. (Foto: Desy for jatimnow.com)
Sri Untari saat rapat dengan para Dirut RSUD dan Dinkes Jatim. (Foto: Desy for jatimnow.com)

jatimnow.com - Kasus gangguan mental pada anak-anak di Jawa Timur kian mengkhawatirkan. Terutama yang berkaitan dengan paparan pornografi.

Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno, menyerukan kondisi ini perlu perhatian penuh dari pemerintah provinsi.

"Mulai banyak anak-anak yang menderita gangguan mental utamanya berkaitan dengan pornografi. Saya pernah mengecek di salah satu sekolah, dari 2000 anak, 500 terjadi gejala gangguan mental," ungkap Sri Untari usai rapat dengan para Dirut RSUD dan Dinkes Jatim, Rabu (24/7/2024).

Politisi PDI Perjuangan tersebut menegaskan bahwa langkah-langkah yang konkret perlu diambil untuk mengatasi masalah gangguan mental pada anak-anak.

"Maka tadi saya minta sepenuhnya supaya pemprov memberi perhatian penuh pada RS Jiwa Menur, bahkan saya minta sinergitas dengan Dinas Pendidikan dengan RS Jiwa dan sekolah milik provinsi dilakukan asesmen," ujarnya.

Sri Untari menekankan bahwa dukungan terhadap RSJ Menur harus dilakukan secara menyeluruh. Sebagai rumah sakit jiwa milik provinsi diharapkan dapat memainkan peran penting dalam penanganan dan pencegahan gangguan jiwa pada anak-anak.

Selain itu, Sri Untari juga mengingatkan pentingnya sinergi antara Dinas Pendidikan dan rumah sakit jiwa dalam melakukan asesmen terhadap sekolah-sekolah untuk mendeteksi dan menangani kasus gangguan jiwa sejak dini.

"Karena anak-anak adalah masa depan kita. Bila terdapat banyak gangguan, bagaimana ke depan?" imbuhnya.

Perempuan yang juga Ketua Dekopin RI tersebut menyatakan bahwa tujuan utama dari perhatiannya terhadap masalah ini adalah untuk memastikan anak-anak tumbuh dan berkembang dengan kualitas yang baik, baik secara fisik maupun mental.

"Di hari ini saya ingin anak-anak betul menjadi kualitas yang cukup, tumbuh dan berkembang sebagai generasi penerus agar Indonesia memiliki anak yang sehat jiwa dan raga," pungkasnya.