Pixel Code jatimnow.com

Cargill Gelar Gathering dan Diskusi Jurnalisme Data Bersama Wartawan Gresik

Peristiwa Jumat, 01 Nov 2024 10:45 WIB
Suasana acara Gathering dan Diskusi Jurnalisme Data yang digelar PT Cargill Indonesia dan Komunitas Wartawan Gresik (KWG) dan PWI Gresik. (Foto: PT Cargill Indonesia)
Suasana acara Gathering dan Diskusi Jurnalisme Data yang digelar PT Cargill Indonesia dan Komunitas Wartawan Gresik (KWG) dan PWI Gresik. (Foto: PT Cargill Indonesia)

jatimnow.com - PT Cargill Indonesia - Cocoa and Chocolate Gresik bersama wartawan Gresik menggelar gathering dan diskusi terbatas bertajuk Jurnalisme Data Kebutuhan Media atau Publik di Hotel Horison GKB, Kamis (31/10/2024).

Kegiatan kali ini menghadirkan dua pembicara yakni Zainal Arifin Emka, wartawan senior sekaligus mantan Ketua Stikosa AWS dan Jamalianuri, Manajer Riset Katadata.

Dalam sambutannya, SEA Logistic and Warehouse Lead PT Cargill, Agung Ektika, menyampaikan bahwa sinergi dengan media sangat penting di era digital yang dipenuhi kemajuan teknologi seperti AI.

PT Cargill Indonesia berharap kegiatan ini semakin meningkatkan silaturahmi antara manajemen dengan jurnalis di kota Gresik yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Komunitas Wartawan Gresik.

Media Gathering ini merupakan bentuk komitmen manajemen PT Cargill Indonesia pada prinsip Good Corporate Governance, khususnya dalam komunikasi publik.

"Ini merupakan penyelenggaraan tahun ketiga. Kami menyadari jurnalis adalah pilar penting dalam penyebaran informasi yang akurat dan bertanggung jawab. Kami berharap acara ini memberikan perspektif baru untuk menghadapi tantangan jurnalistik di era digital,” terang Agung Ektika.

Zainal Arifin Emka, sebagai pembicara, menyoroti pentingnya peran jurnalis di era Industri 4.0. Menurutnya, perkembangan teknologi membawa peluang sekaligus tantangan dalam menjaga independensi dan validitas informasi.

“Dengan alat bantu teknologi, kita dapat mengelola informasi lebih cepat, tetapi juga harus waspada terhadap misinformasi. Independensi jurnalis menjadi kunci dalam menjaga kredibilitas,” jelas Zainal Arifin.

Sementara Jamalianuri, Manajer Riset Katadata memaparkan pentingnya penyajian data dalam setiap pemberitaan. Data yang disampaikan akan membantu pembaca dalam memahami informasi yang disampaikan kepada publik.

"Bentuk penyampaianya bisa melalui data dan angka statistik juga berupa infografis yang berisi angka-angka dan data penting dalam pemberitaan yang disajikan dalam diagram. Data-data yang disampaikan berasal dari riset jurnalis atau mengutip data yang disampaikan oleh kembaga yang kredibel seperti Badan Pusat Statistik," ujar mantan peneliti Bappenas ini.

Acara ini juga menjadi platform bagi PT Cargill untuk memaparkan inovasi Smart Manufacturing, yang diakui dengan penghargaan Smart Factory oleh Kementerian Perindustrian.

Admin & Relations Manager, Adi Suprayitno, menjelaskan bahwa konsep ini bertujuan meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan lingkungan dengan otomatisasi dan pemanfaatan data real-time.

“Kami memastikan operasional tetap aman bagi manusia dan lingkungan, serta berkomitmen terhadap keberlanjutan,” ungkap Adi Suprayitno.

Adi juga menegaskan bahwa Cargill sangat menghargai masukan dari para jurnalis dalam membangun komunikasi yang berkualitas.

“Kami melihat jurnalis bukan sekadar penyampai informasi, tetapi juga mitra penting dalam membangun perusahaan yang lebih baik dan tangguh,” pungkasnya.

Ketua PWI Kabupaten Gresik, Deni Ali Setiono mengapresiasi kegiatan media gathering ini. Tidak banyak perusahaan di Gresik yang intens berkomunikasi dengan jurnalis setempat.

"Sehingga media gathering yang diselenggarakan oleh Cargill ini menjadi contoh komitmen hubungan baik antara perusahaan dengan media," terang Deni Ali Setiono.

Hal senada disampaikan Syuhud Al Manfaluti, mewakili Komunitad Wartawan Gresik (KWG), PT Cargill dinilai berkomitmen dalam mendorong terjalinya komunikasi antara kalangan industri dengan jurnalis, khususnya di Kota Gresik.

"Apalagi setiap penyelenggaraan media gathering senantiasa menghadirkan pembicara yang memberi wawasan baru atau merefresh pemahaman dunia jurnalistik," jelas Syuhud.