Pixel Code jatimnow.com

Debat Pilkada Jatim, Gus Hans Dapat Pertanyaan Jebakan: Saya Tidak Terpancing

Jatim Memilih Politik Senin, 04 Nov 2024 08:09 WIB
Paslon Risma - Gus Hans dalam Debat Publik Kedua Pilgub Jatim. (Foto: dok.jatimnow.com)
Paslon Risma - Gus Hans dalam Debat Publik Kedua Pilgub Jatim. (Foto: dok.jatimnow.com)

jatimnow.com - Calon Wakil Gubernur nomor urut 3 Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) tidak memberikan respon terhadap pertanyaan provokatif dari Calon Wakil Gubernur nomor urut 1 Lukmanul Khakim dalam Debat Publik Kedua Pilgub Jatim di Ballroom grand city Surabaya, Minggu (3/11/2024).

Dalam sesi saling memberikan pertanyaan, Lukman memberikan pertanyaan kepada Gus Hans, dengan komentar terhadap inovasi tata kelola Pemprov Jatim saat ini, yaitu era Khofifah - Emil.

Gus Hans dengan cermat membaca arah pertanyaan yang dipandang menyudutkan pasangan petahana Khofifah - Emil.

"Saya sudah tahu arah pernyataannya dan insyaallah saya tidak akan terpancing," jawab Gus Hans.

Menurut Gus Hans, ia saat ini hanya fokus pada masa depan Provinsi Jatim yang akan datang. Baginya, tidak realistis untuk menilai capaian Pemprov Jatim di masa lalu.

"Oleh karena itu, saya lihat inovasi itu penting dalam melaksanakan birokrasi pemerintahan. Kunci dalam inovasi birokrasi adalah harus ada transparansi, harus ada keterlibatan masyarakat dan yang paling penting adalah akuntabilitas," sambungnya.

Oleh karenanya, lanjut Gus Hans, bila ingin menghadirkan tata kelola birokrasi menjadi bersih, maka harus dimulai dari diri sendiri.

"Kuncinya adalah bagaimana kita menjadi top leader yang mampu memberikan contoh, memberikan inovasi dan jangan mudah puas dengan semua pencapaian ada," tutupnya.

Sementara itu, Lukman mengungkapkan, ada banyak hal yang perlu dikoreksi dalam pelaksanaan birokrasi pemerintahan.

"Pilkada ini adalah momentum kita untuk mengoreksi jalannya birokrasi pemerintahan selama ini, saya bersama Mbak Luluk telah menyiapkan birokrasi digital," jelasnya.

Menurutnya, saat ini penerapan ekosistem digital di Jawa Timur masih kurang efektif dan efisien. Untuk itu perlu adanya penyederhanaan cukup dengan satu aplikasi dapat digunakan untuk memudahkan layanan birokrasi.

"Jangan salah selama ini ada sebanyak 423 aplikasi digital di Jawa Timur, kami ingin menyederhanakan dengan cukup 1 aplikasi saja sudah cukup untuk melayani seluruh masyarakat di Jawa Timur," tegasnya.

Lukman bertekad bakal menciptakan satu aplikasi yang mampu menjadi jawaban dan mempermudah layanan birokrasi yang ada di Jawa Timur.

"Sehingga cukup dengan satu klik saja semua urusan dengan kedinasan dapat terlayani dengan baik," tutupnya.