Pixel Code jatimnow.com

Pemkot Madiun Gelar Bazar Murah Antisipasi Nataru, Simak 3 Lokasinya

Peristiwa Senin, 09 Des 2024 11:03 WIB
Warga sedang belanja di Warung Tekan Inflasi (Wartek). (Foto: Ney/irs/madiuntoday)
Warga sedang belanja di Warung Tekan Inflasi (Wartek). (Foto: Ney/irs/madiuntoday)

jatimnow.com - Dinas Perdagangan (Disdag) Pemkot Madiun menggelar bazar murah mulai hari ini, Senin tanggal 9 hingga 16 Desember. Kegiatan ini digelar untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok jelang Natal dan tahun baru 2025 (Nataru).

"Mulai tanggal 9 - 16 kami akan menyelenggarakan bazar murah. Lokasinya di 3 kecamatan secara bergiliran," ujar Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun Anshar Rasidi, di laman resmi Kominfo Pemkot Madiun.

Menurut Anshar, Disdag telah menetapkan lokasi bazar murah di 3 kecamatan. Yakni, Kelurahan Kuncen Kecamatan Taman, Lapangan Kanigoro Kecamatan Kartoharjo, dan Lapangan Winongo Kecamatan Manguharjo.

Tidak hanya itu, Disdag juga mengaktifkan toko acuan di Pasar Sleko, serta Warung Tekan Inflasi (Wartek) seperti di Pasar Besar Madiun (PBM).

Adapun toko acuan dan Wartek, menurut Anshar, bertujuan untuk stabilisasi harga dan stok bahan kebutuhan pokok di pasaran.

Selain itu, strategi berikutnya dilakukan dengan meningkatkan kerja sama antardaerah. Khususnya, terhadap daerah penghasil bahan kebutuhan pokok. Seperti Magetan dan Nganjuk.

"Kami minta distribusi barang lancar. Karena proses distribusi itu juga memengaruhi inflasi," imbuhnya.

Untuk itu, Anshar mengimbau masyarakat agar tidak khawatir terhadap harga dan stok bahan kebutuhan pokok menjelang Nataru.

"Hingga saat ini harga masih landai. Tidak ada kenaikan yang melebihi HAP (harga acuan penjualan, red). Begitu juga stok masih sangat cukup," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun Abdul Aziz mengimbau agar pemerintah memperhatikan ketersediaan barang selama menjelang Nataru. Terutama, komoditas hortikultura. Seperti bawang merah dan bawang putih.

Apalagi, pada November 2024 Kota Madiun mengalami inflasi sebesar 0,29 persen atau naik 0,09 persen dari bulan sebelumnya. Hal ini tak lepas dari harga komoditas bawang merah yang mengalami kenaikan harga sebesar 31,53 persen sehingga memberikan andil inflasi tertinggi sebesar 0,12 persen.

"Produk hortikultura harus jadi perhatian. Apalagi, saat ini sudah musim penghujan yang dapat menyebabkan kualitas tanaman berkurang, produktivitas menurun, bahkan gagal panen," tandasnya.