Pixel Code jatimnow.com

Disidak DPRD Bojonegoro, Sata Tec Janji Jaga Lingkungan dan Serap Pekerja Lokal

Peristiwa 3 jam yang lalu
Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Mitroatin bersama perwakilan PT Sata Tec. (Foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)
Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Mitroatin bersama perwakilan PT Sata Tec. (Foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)

jatimnow.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pabrik pengolahan daun tembakau milik PT Sata Tec di Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, pada Rabu (15/1/2025).

Sidak ini dilakukan untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat yang terdampak akibat bau yang dari aktivitas operasional pabrik.

Wakil Ketua III DPRD Bojonegoro, Mitroatin bersama anggota Komisi A meninjau langsung ke lokasi.

Kata Mitroatin kedatangannya bersama rombongan untuk menindaklanjuti laporan warga yang mengeluhkan bau. Dampak kesehatan dirasakan warga hingga siswa sekolah yang terpaksa diliburkan.

Hasilnya selain masalah bau, ada beberapa perizinan yang belum diselesaikan oleh pabrik ini.

“Kami datang untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat,” ujar Mitroatin.

Mitroatin menjelaskan bahwa DPRD dalam persoalan ini pihaknya mengimbau kepada perusahaan untuk segera menyelesaikan semua persoalan sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.

Selain itu, kedatangannya bersama rombongan juga memastikan agar operasional perusahaan tetap mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.

Di lain sisi, kata Ketua DPC Golkar Bojonegoro, berdirinya pabrik PT Sata Tec tersebut, mampu menyerap banyak tenaga kerja lokal sehingga mengurangi angka pengangguran dan berdampak positif dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Kita juga apresiasi dengan investor yang datang ke Bojonegoro, tetapi yang terpenting adalah bagaimana perusahaan ini dalam menjalankan operasinya harus sesuai SOP (Standart Operational Procedure) jadi tidak ada permasalahan di luar," jelasnya.

Kedepan, DPRD Bojonegoro berencana menggelar diskusi bersama warga dan pihak perusahaan untuk mencari solusi terbaik bagi kedua belah pihak.

Mitroatin menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara manfaat ekonomi dan kesehatan masyarakat.

"Kami harap ada langkah konkret. Agar tidak ada lagi keluhan dari masyarakat, terutama yang menyangkut kesehatan dan dampak lingkungan," pungkasnya.

Sementara itu, perwakilan manajemen PT Sata Tec, Nur Hidayat mengaku pihaknya terus berupaya memperbaiki operasional pabrik. Ia menyebutkan bahwa perusahaan telah melakukan berbagai upaya, seperti uji emisi, uji limbah padat dan cair, serta penyesuaian cerobong asap.

"Soal bau limbah ini karena cerobong kami terlalu pendek, standarnya minimal 20 meter ini kami naikkan, lalu dari dalam dan luar nanti ada exhause (penghisap/penarik), kami juga lagi (sedang) tambah kapasitas, sekitar 2 minggu selesai, dan air akan menjadi jernih," jelas Nur Hidayat.

Selain itu, Nur Hidayat menegaskan bahwa 90 persen tenaga kerja pabrik berasal dari warga lokal Desa Sukowati, sesuai komitmen perusahaan sejak awal.

"Kami akan terus memaksimalkan tenaga lokal dan menyelesaikan keluhan masyarakat secepat mungkin," tambahnya.