Unicef dan Unusa Kampanye Lawan Obesitas Anak, Support Generasi Emas 2045
Wiyata 8 jam yang lalujatimnow.com - Unicef Indonesia bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar kampanye publik untuk meningkatkan kesadaran tentang obesitas anak dan remaja di Indonesia, Selasa (29/4/2025).
Kegiatan yang berlangsung di halaman Unusa Tower Kampus B, Surabaya ini merupakan bagian dari strategi menuju Generasi Emas 2045 yang sehat dan produktif.
Kampanye bertajuk “Be Healthy, Be Happy – Let’s Help Everyone Stay That Way” itu dihadiri ratusan pelajar SMA/sederajat dari Surabaya dan Sidoarjo, mahasiswa, hingga civitas akademika Unusa.
Nutrition Officer Unicef, dr. Karina Widowati, memaparkan data yang menunjukkan peningkatan prevalensi obesitas pada anak usia 5–12 tahun dari 11 persen (2013) menjadi 12 persen (2023). Peningkatan lebih besar terjadi pada kelompok usia 13–18 tahun.
“Kita menghadapi tantangan gizi ganda. Stunting memang berhasil ditekan dari 28 persen pada 2019 menjadi 21 persen pada 2023, tapi obesitas justru meningkat,” ujarnya.
Agenda kampanye meliputi talkshow inspiratif, pemeriksaan kesehatan gratis, hingga pameran makanan bergizi. Himpunan Mahasiswa Gizi Unusa menyediakan pemeriksaan lemak tubuh, kadar gula darah, dan kolesterol secara cuma-cuma. Sementara, pameran kuliner menampilkan beras fortifikasi sebagai alternatif pangan sehat dan terjangkau bagi remaja.
Ketua LPPM Unusa, Achmad Syafiuddin, menekankan pentingnya pendekatan multi-aspek. Ia menyebut gaya hidup minim aktivitas fisik sebagai faktor risiko utama obesitas di kalangan anak.
“Anak-anak sekarang terlalu nyaman di dalam ruangan. Kita perlu mendorong aktivitas outdoor secara konsisten,” katanya.
Unicef juga menyerukan keterlibatan orang tua dalam mendidik anak soal gizi dan pola makan sehat. Salah satu rekomendasinya adalah konsumsi minimal lima porsi buah dan sayur per hari serta membiasakan membaca label gizi pada makanan kemasan.
“Harus ada kebiasaan makan di rumah, butuh juga dukungan dari orang tua untuk memasak dan memastikan anaknya memperoleh makanan yang sehat,” lanjut Karina.
Selain itu, butuh kebiasaan untuk olahraga bagi anak-anak. Bahkan saat berada di dalam kelas pun bisa dilakukan. “Jadi olahraga bisa dilakukan di mana saja, termasuk di dalam ruangan. Aktivitas itu bisa menjadi pengimbang asupan gizi yang baik dengan kebiasaaan rutin olahraga,” jelasnya.
Kolaborasi antara Unicef, Unusa, dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam mengurangi angka obesitas anak dan memperkuat literasi gizi menuju Indonesia yang lebih sehat di 2045.