Banyak Belum Urus Akta Kematian, Fawait Minta Warga Jember Tertib Administrasi
Pemerintahan 9 jam yang lalujatimnow.com - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Jember mengungkapkan banyak warga yang belum mengurus akta kematian anggota keluarganya. Bupati Jember Muhammad Fawait pun minta warga agar tertib administrasi.
Gus Fawait meminta masyarakat yang paham, seperti RT/RW maupun kepala desa untuk membantu membimbing masyarakat untuk mengurus administrasi akta kematian.
"Kami terus berupaya membuat kebijakan dan proaktif mengurus akta kematian dan itu sangat penting sekali. Supaya tidak timpang data di Dispendukcapil, misal penerima bantuan telah meninggal dan sebagainya," tegass Gus Fawait, Senin (28/4/2025) malam.
Kepala Dispendukcapil Jember Isnaini Dwi Susanti mengungkapkan, bahkan juga ditemukan ada oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) tidak mengurus akta tersebut.
"Banyak kejadian seperti itu, yang tidak mengeluarkan (yang meninggal) dari KK (Kartu Keluarga). Bahkan ada teman saya sendiri, dia (suaminya) meninggal, istrinya tidak tega mengeluarkan dari KK," kata Isnaini Dwi Susanti.
"Padahal, untuk kematian sangat diperlukan sekali. Untuk ahli waris, Bansos, sangat dibutuhkan sekali," sambungnya.
Kemudian, kata Santi, kalau yang meninggal di Jember punya akta kematian otomatis data itu akan valid. Termasuk penerima bantuan yang meninggal dan belum dilaporkan.
Dispendukcapil Jember punya aplikasi J-Lahbako (Layanan Harian Buat Administrasi Kependudukan Orang) yang bisa langsung mengakses tanpa harus datang ke kantor.
"Kita punya Lahbako di desa-desa, tidak usah ke kantor. Pemdes bisa mengajukan ke kami," Pesannya.
Jadi apabila meninggal di rumah sakit atau Puskesmas sudah ada keterangan dari dokter. Sedangkan bila meninggal di rumah bisa menggunakan rekomendasi kepala desa. Jangan sampai, setelah ada kepentingan mengurusi warisan atau lainnya, baru mengurusi akta kematian.
"Banyak sekali yang datang itu mengurusi waris, bingung karena sudah meninggal 10 tahun lebih," sebutnya.
Sedangkan data yang diperoleh saat ini, ada sekitar 10 ribuan yang telah mengurusi akta kematian di Dispendukcapil Jember.
Pihaknya akan terus menyampaikan, menggalakkan, mensosialisasikan ke warga, ke rumah sakit, agar warga mengatakan yang sebenarnya.
"Kita minta ke RT/RW warganya yang meninggal siapa dan kirimkan ke Lahbako yang ada di desa. Kita terus berusaha, masyarakat bangga mengatakan yang sebenarnya dan itu lebih bagus," harapnya.