Wamen Aminuddin: BUMN Harus Lebih Serius Dukung UMKM!
Ekonomi Jumat, 01 Agu 2025 22:24 WIBjatimnow.com – Wakil Menteri BUMN, Aminuddin Ma’ruf, mengungkapkan keprihatinannya terkait rendahnya penyerapan belanja BUMN untuk UMKM.
Ia pun menegaskan perlunya peningkatan signifikan belanja BUMN untuk UMKM guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Belanja BUMN untuk UMKM pada tahun 2024 hanya mencapai 60 triliun rupiah, atau sekitar 5,2% dari total belanja BUMN. Ini masih sangat rendah dan menjadi pekerjaan rumah kita bersama," tegasnya dalam pembukaan PaDi UMKM Hybrid Expo & Conference 2025 di Pakuwon Mall Surabaya, Jumat (01/8/2025).
Aminuddin meminta BUMN seperti Pertamina, Telkom, dan Bank Mandiri untuk memprioritaskan produk UMKM dalam pengadaan barang dan jasa, termasuk di kantor cabang mereka.
"Contoh kecil saja, jangan lagi menggunakan minuman dari merek besar, gunakan produk UMKM lokal," tuturnya.
PaDi UMKM Hybrid Expo & Conference 2025, yang berlangsung dari 31 Juli hingga 3 Agustus secara offline di Pakuwon Mall Surabaya dan online hingga 31 Agustus melalui platform PaDi UMKM, merupakan bagian dari komitmen Kementerian BUMN dalam memberdayakan UMKM. Acara ini mendukung ekosistem kewirausahaan yang inklusif dan berdaya saing.
Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting, menambahkan bahwa acara ini mendapat respons positif.
"Fasilitas yang diberikan BUMN, seperti penyediaan lapak di mal elit, memungkinkan UMKM untuk memamerkan produknya kepada konsumen dengan daya beli tinggi," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga berencana menggelar "Jelajah Kuliner Indonesia" di Medan pada September mendatang untuk memperluas jangkauan pemberdayaan UMKM.
Wakil Menteri BUMN, Aminuddin Ma’ruf, meninjau pameran PaDi UMKM Hybrid Expo & Conference 2025 di Pakuwon Mall Surabaya, Jumat (01/8/2025).
Meskipun UMKM di Jawa Timur sudah cukup maju, Ginting menegaskan pentingnya berbagi pengetahuan dan pengalaman antar Rumah BUMN di seluruh Indonesia.
"Rumah BUMN yang sukses membina UMKM dapat menjadi contoh bagi daerah lain, membantu mereka memahami selera pasar dan mendorong munculnya produk-produk unik dan kreatif," jelasnya.
Ia juga mengakui tantangan UMKM dalam Go Internasional. Tingkat keberhasilannya, kata Loto Srinaita, bergantung pada berbagai faktor yang kompleks dan perlu dikaji lebih lanjut.