BMKG dan Isu Gempa Bali, Gapasdap: Edukasi, Jangan Bikin Panik!
Peristiwa 3 jam yang lalujatimnow.com - Pernyataan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait potensi gempa megathrust magnitudo 8,5 di selatan Bali dan Lombok telah menimbulkan kekhawatiran yang meluas di masyarakat.
Ketua Bidang Usaha dan Pentarifan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap), Rakhmatika Ardianto, menyampaikan pandangannya terhadap isu ini.
Rakhmatika menuturkan bahwa penyampaian informasi mengenai potensi bencana seharusnya tidak menimbulkan kepanikan. Perlu komunikasi bencana yang tepat dan menenangkan.
"Berita yang menakutkan seperti ini, tanpa diiringi edukasi yang memadai, berpotensi besar mengganggu stabilitas ekonomi dan psikologis masyarakat," ujar Rakhmatika Ardianto di Surabaya, Sabtu (6/9/2025).
Ia menambahkan, ketakutan yang berlebihan dapat menghambat aktivitas ekonomi dan pariwisata, khususnya di wilayah yang disebutkan seperti Bali dan Lombok, yang sangat bergantung pada sektor-sektor tersebut.
Menurut Gapasdap, peran BMKG sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas informasi kebencanaan seharusnya lebih fokus pada edukasi dan panduan praktis bagi masyarakat.
"Alih-alih membuat pernyataan yang memicu ketakutan, BMKG seharusnya memberikan arahan konkret tentang apa yang harus dilakukan masyarakat saat terjadi gempa atau tsunami," tegas Ardianto.
Sebagai negara yang berada di jalur cincin api Pasifik, Indonesia memang memiliki risiko tinggi terhadap gempa bumi.
Oleh karena itu, Gapasdap berpendapat bahwa fokus utama BMKG harus diarahkan pada perbaikan sistem dan peningkatan edukasi, bukan sekadar mengeluarkan pernyataan peringatan.
Gapasdap memberikan rekomendasi beberapa langkah strategis yang perlu ditingkatkan. Antara lain peningkatan akurasi Sistem Peringatan Dini (Early Warning System).
"Peningkatan akurasi dan kecepatan sistem peringatan dini gempa dan tsunami adalah kunci. Sistem ini harus mampu memberikan informasi yang valid dan tepat waktu agar masyarakat memiliki cukup waktu untuk melakukan evakuasi," katanya.
Selanjutnya adalah optimalisasi sarana dan prasarana. Rakhmat menambahkan, BMKG perlu memastikan bahwa alat pendeteksi gempa dan tsunami tersebar secara merata dan berfungsi optimal di seluruh wilayah rawan.
Kemudian, penyelenggaraan latihan mitigasi bencana secara rutin. Edukasi tidak hanya sebatas teori. Latihan dan simulasi evakuasi berkala yang melibatkan masyarakat, sekolah, dan sektor industri sangat penting untuk melatih kesiapsiagaan.
Terakhir yaitu peningkatan koordinasi antarlembaga. Menurut Rakhmat, koordinasi yang kuat antara BMKG dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pemerintah daerah sangat krusial untuk memastikan respons yang cepat dan terstruktur saat terjadi bencana.
Rakhmatika juga menggaris bawahi pentingnya akurasi prediksi cuaca yang masih menjadi tantangan bagi BMKG.
"Jika prediksi curah hujan saja masih sering meleset, maka perbaikan fundamental pada sistem prediksi harus menjadi prioritas utama. Karena akurasi data adalah modal utama untuk membangun kepercayaan publik," tandasnya.
Sebagaimana informasi yang beredar dalam pemberitaan, ahli seismologi di Direktorat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Pepen Supendi mengungkapkan adanya potensi gempa megathrust di wilayah laut selatan Pulau Bali, NTB, hingga NTT. Kekuatan gempa pada zona subduksi tersebut bisa mencapai magnitudo (M) 8,5.
"Di selatan Lombok dan Bali itu ada segmen Sumba, bagian dari megathrust selatan Nusra, Bali, dan Jawa, ya. Pusat studi gempa nasional memprediksi bisa terjadi gempa mencapai magnitudo 8,5," kata Pepen saat kunjungan ke Mataram, Selasa (26/8/2025) lalu.
Ia meminta masyarakat yang berada di wilayah pesisir Selatan harus mulai waspada dengan potensi gempa besar tersebut. Sedangkan dari analisis BMKG, wilayah itu telah sering melepaskan gempa kecil.
"Jadi kita harus ada kesiapan untuk hadapi gempa besar. Bukan untuk menakuti, tapi untuk kesiapsiagaan," ucapnya.
Informasi itu langsung membuat masyarakat panik hingga sebagian takut untuk bepergian ke Lombok maupun Bali