Pixel Code jatimnow.com

Penari Asal Meksiko Meriahkan Festival Jaranan Trenggalek Terbuka

Peristiwa 2 jam yang lalu
Foto: Yuliana Mar Orduni saat tampil di festival jaranan di Trenggalek (Prokopim/jatimnow.com)
Foto: Yuliana Mar Orduni saat tampil di festival jaranan di Trenggalek (Prokopim/jatimnow.com)

jatimnow.com-Yuliana Mar Orduni, penari asal Meksiko turut tampil dalam Festival Jaranan Trenggalek Terbuka (FJTT) ke-29. Yuliana mengaku sangat terkesan dan mengagumi event budaya daerah tersebut. Yuliana menyebut festival tahunan ini sebagai ajang pelestarian budaya yang patut dicontoh.

Yuliana dikenal sebagai movement artist dan peneliti yang mengeksplorasi gerak tubuh, ekologi, dan kebudayaan melalui pendekatan multidisiplin. Perempuan ini memulai perjalanan seni dari tari klasik India sebelum menekuni Butoh Dance pada 2010. Tahun 2018, ia mendapat beasiswa Darmasiswa untuk belajar tari Jawa di Institut Seni Indonesia Surakarta, lalu mendalami Joget Amerta di bawah bimbingan maestro Suprapto Suryodarmo. Saat ini Yuliana menempuh studi magister Kajian Budaya di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

"Merawat kesenian itu tugas kita semua. Festival seperti ini penting karena setiap tahun memberi ruang kreasi baru dan memotivasi generasi muda untuk terus menari. It’s the best," ujarnya, Selasa (30/9/2025).

Dalam event FJTT ke-29, Yuliana membawakan tari Quetzalcoatl. Tari ini terinspirasi dewa kehidupan dan kebijaksanaan dalam kebudayaan Maya-Mexica. Menurutnya, sosok Quetzalcoatl memiliki kemiripan dengan barongan atau naga dalam kesenian jaranan. Pertunjukan itu memadukan gamelan jaranan Jawa Timur dengan alat musik khas Meksiko, ocarina, yang menghasilkan suara menyerupai kicau burung atau auman satwa.

"Saya menemukan kesamaan antara elemen kuno Meksiko dan seni tradisi Indonesia. Melalui tubuh, musik, dan properti, saya ingin menghadirkan dialog budaya yang menyatukan dua dunia," tuturnya.

Festival Jaranan Trenggalek Terbuka ke-29 tahun ini berlangsung selama tujuh hari penuh dengan pameran seni, parade jaranan, dan pertunjukan lintas budaya, menegaskan posisi Trenggalek sebagai pusat pelestarian kesenian jaranan di tingkat internasional.
Selain Yuliana, koreografer Jerman Martina Fieirtag juga turut berpartisipasi. Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyampaikan kebanggaannya atas partisipasi seniman mancanegara.

"Welcome to Trenggalek Jaranan World. Kami ingin Trenggalek menjadi rumahnya jaranan dunia," pungkasnya.