Tim SAR Asesmen Ulang, Tentukan Strategi Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny
Peristiwa 5 jam yang lalujatimnow.com - Tim SAR gabungan melakukan asesmen ulang terhadap satu dari enam orang yang sebelumnya diketahui dalam kondisi hidup di balik reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo yang ambruk pada Senin (29/9/2025).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D dalam keterangannya menyampaikan, apabila memang masih ditemukan tanda-tanda kehidupan, maka tim akan memaksimalkan pencarian dengan langkah-langkah yang harus diperhitungkan secara matang.
Sebab, lokasi korban yang terakhir ini terdeteksi berada di posisi yang cukup sulit dan menantang.
“Selain keahlian tentunya juga dibutuhkan strategi khusus agar korban maupun tim yang bertugas semuanya dapat selamat dalam operasi ini,” katanya, Kamis (2/10/2025).
Dalam kondisi ini, penggunaan alat berat berpotensi menambah risiko semakin tinggi. Sebab, struktur bangunan yang runtuh sangat labil terhadap guncangan. Apabila dipaksakan, dikhawatirkan justru mengancam nyawa.
Selanjutnya, apabila tidak lagi ditemukan adanya tanda-tanda kehidupan, maka BNPB bersama Basarnas dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, akan mengajak keluarga korban untuk kembali bermusyawarah dan memohon kesediaan dari segala keadaan yang ada.
“Harapannya, babak baru dalam operasi SAR menggunakan alat berat dapat segera dilaksanakan guna mengangkat seluruh korban dengan berbagai kondisi,” tambahnya.
Data sementara yang dimutakhirkan per Rabu (1/10/2025) pukul 23.00 WIB, ada sebanyak 59 orang masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan. Angka tersebut diperoleh dari daftar absensi yang dirilis oleh pihak pondok pesantren, termasuk dari laporan kehilangan pihak keluarga korban. Adapun dinamika data yang berubah disebabkan dari berbagai hal, seperti nama-nama yang sebenarnya selamat atau tidak berada di tempat kejadian perkara saat insiden terjadi tidak melaporkan diri.