jatimnow.com - Kelompok budidaya ikan tawar di Dusun Krajan, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, ini terbilang kreatif.
Mereka memanfaatkan saluran air sebagai pengganti kolam. Kini, tempat itu menjadi jujugan anak-anak sebagai wahana edukasi.
Saluran air sepanjang 100 meter yang persis ditepi jalan raya disekat menjadi beberapa kolam. Diisi dengan bibit ikan tawar seperti gurami, ikan mas dan nila.
Baca juga: 5 Fakta Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Ditemukan Tewas, Diduga Diperkosa
Sebelumnya, saluran air itu kotor dan dipenuhi sampah. Namun kini berubah menjadi bersih dan enak dipandang.
"Dulu kotor sekali, baunya juga mengganggu. Alhamdulillah, perlahan warga mulai sadar kebersihan dan memanfaatkan saluran air sebagai media budidaya ikan," jelas Wibi Untoro (48), Ketua Kelompok Budidaya Ikan Banyu Bening, Jajag, ditemui di lokasi, Sabtu (24/3/2018).
Untuk menarik kesadaran warga lainnya, Wibi dan rekannya menjadikan kolam itu sebagai sarana edukasi.
Lokasi budidaya disematkan nama Kampung Ikan. Dimana setiap pengunjung yang kebanyakan anak-anak bisa "interaksi" dengan ribuan ikan yang terlihat memenuhi kolam.
"Kita sediakan pakan ikan dengan penggantian biaya Rp 1 ribu/bungkusnya. Kita sediakan juga gazebo untuk tempat bersantai," tambahnya.
Baca juga: ASMOPSS ke-14 Digelar di Banyuwangi, Diikuti 136 Peserta
Dilokasi juga terpasang baliho besar yang berisi kampanye konservasi air. Lengkap dengan gambar-gambar ikan yang dilindungi oleh undang-undang.
Ide kreatif itu diharapkan bisa menanamkan kesadaran dan peduli lingkungan sejak dini.
"Yang paling banyak berkunjung itu dari anak-anak TK. Atau anak dan kedua orang tuanya. Kita harapkan generasi selanjutnya punya kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan," harapnya.
Jadi, menurut Wibi, budidaya ikan tidak hanya melulu dikelola untuk memetik hasil dari penjualan ikan.
Baca juga: Bazar Kuliner Kampoeng Cungking Banyuwangi Angkat Hidangan Tradisional
Namun juga bisa sebagai sarana kampanye peduli lingkungan. Karena, lanjutnya, budidaya ikan tanpa peduli lingkungan juga akan mematikan usaha itu sendiri.
"Semoga semakin banyak warga yang memunculkan ide kreatif berbasis lingkungan," tandasnya.
Reporter: Irul hamdani
Editor: Erwin Yohanes