jatimnow.com - Relokasi sementara pedagang Jalan Mastrip ke Jalan Dr. Wahidin kembali mendapat penolakan oleh warga perumahan Wisma Indah yang ada di sekitar lokasi.
Warga yang sebelumnya memasang banner penolakan, bahkan menghentikan upaya pemasangan lapak. Warga yang tinggal di sebelah timur stadion Soeprijadi tidak sudi jika trotoar depan perumahan dijadikan lahan relokasi pedagang Mastrip.
Adu mulutpun antara warga dan para pedagang tidak terhindarkan. Saling adu argumen diucapkan oleh kedua belah pihak. Satu plethon Dalmas Satsabhara Polres Blitar Kota diterjunkan untuk meredam warga dan pedagang.
Baca juga: Polisi Lakukan Ekshumasi Jasad Siswa MTs di Blitar, Korban Lemparan Kayu Berpaku
Dengan difasilitasi oleh polisi, dua pihak itu bermusyawarah. Hasilnya disepakati jika proses pemasangan lapak pedagang dihentikan sementara.
"Warga itu khawatir sama seperti sebelumnya. Dulu kan sudah dijalan Mastrip terus dipindah (pedagang) tidak mau. Makanya warga sini menolak," kata Ketua RW Soekoco, Sabtu (22/12/2018).
Informasi yang diterima warga, trotoar yang ada di timur stadion awalnya akan dipakai untuk relokasi pedagang pasar Legi. Warga kemudian menolak setelah mengetahui bila lahan itu akan dipakai oleh pedagang Jalan Mastrip.
Baca juga: Pengurus Ponpes Penganiaya Siswa MTs hingga Meninggal di Blitar Diberhentikan
Selain itu, tenggat waktu relokasi pedagang juga dipertanyakan oleh warga. Sebab secara resmi, belum ada surat edaran dari pemerintah tentang dimulainya tahapan relokasi ke Jalan Dr. Wahidin tersebut.
"Kami juga mempertanyakan kepada pemerintah, itu nanti pedagang Mastrip mau ditaruh dimana? Lha ini kami belum terima kabar, makanya warga juga menolak," pungkas Sukoco.
Belum ada jawaban resmi dari Pemkot Blitar terkait insiden ini. Baik lurah maupun warga setempat juga masih menunggu jawaban dari pemerintah terkait keluhan warga.
Baca juga: 9 Orang Diperiksa atas Tewasnya Siswa MTS di Blitar usai Dilempar Kayu Berpaku oleh Guru
"Warga sendiri sudah mengirimkan surat ke Pemkot Blitar terkait warga yang keberatan dengan relokasi ini. Tapi memang sampai sekarang kami belum menerima jawaban dari pemerintah atau Dinas Perindustrian dan Perdagangan masalah ini," ucap Lurah Kepanjen Lor, Kusuma Wibawa.