jatimnow.com – Pelaksanaan imunisasi difteri tahap III tinggal beberapa hari akan berakhir. Untuk menambah jumlah cakupan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi bersama UNICEF melakukan sweeping ke berbagai tempat publik.
Bersama tim kesehatan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, mereka mendatangi pusat-pusat perbelanjaan serta pasar tradisional.
Sebanyak 13 anak pun berhasil terjaring dalam sweeping yang dilakukan di pusat perbelanjaan Roxy maupun sekitar Pasar Sri Tanjung.
Baca juga: 5 Fakta Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Ditemukan Tewas, Diduga Diperkosa
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono M. Mkes menuturkan, pelaksanaan imunisasi difteri di Kabupaten Banyuwangi dilakukan oleh semua pihak, yang mau bergotong royong untuk menjaga kesehatan anak.
“Kolaborasi ini dibangun bersama untuk menjaga kesehatan. Tentu, semua ini tidak bisa dikerjakan sendiri. Butuh banyak dukungan untuk bisa berkolaborasi bersama,” ujar Rio, panggilan akrab Kadinkes Banyuwangi, Sabtu (22/12/2018).
Untuk menambah cakupan imunisasi agar tercapai di atas 95% sebagai target minimal, tidak hanya dilakukan di lingkungan sekolah, puskesmas, maupun posyandu saja.
Tetapi juga dengan mendatangi masyarakat secara jemput bola. Salah satunya adalah mendatangi area-area pelayanan publik dan pusat perbelajaan.
“Para relawan begitu membantu kami ketika terjun di masyarakat. Mereka bisa mengedukasi masyarakat agar mau untuk terlibat aktif dalam imunisasi,” ungkapnya.
Baca juga: ASMOPSS ke-14 Digelar di Banyuwangi, Diikuti 136 Peserta
Di lokasi sweeping, Child Survival and Development (CSD) Specialist UNICEF Dr Armunanto M.Ph menjelaskan, langkah yang dilakukan Pemkab Banyuwangi dengan melakukan sweeping anak-anak yang belum terpapar imunisasi lengkap difteri, merupakan suatu langkah maju.
Mereka menyisir dan mencari anak-anak yang sebelumnya tidak terdata atau sedang berhalangan ketika giat imunisasi dilakukan, untuk kemudian dilakukan imunisasi di tempat.
“Harapannya, mereka tidak ada lagi yang sampai terlepas dan lolos. Semua anak berkesempatan untuk ikut imunisasi,” ucap Armunanto.
Ia melanjutkan, kolaborasi yang dilakukan bersama organisasi masyarakat, kelompok swasta serta pihak lainnya dalam imunisasi memberikan dampak yang cukup baik bagi sebuah daerah.
Baca juga: Bazar Kuliner Kampoeng Cungking Banyuwangi Angkat Hidangan Tradisional
Terbukti, Kabupaten Banyuwangi yang memiliki total sasaran riil 425.976 anak usia 1-19 tahun, sampai Jumat (21/12/2018), telah mampu menembus target 95,86% dari total target imunisasi difteri.
Dengan tercapainya target minimal tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memastikan masyarakatnya, terutama anak-anak aman dari ancaman serangan difteri karena telah terbentuknya kekebalan tubuh secara komunal.