jatimnow.com - Recovery Jalan Raya Gubeng dijadwalkan akan selesai Selasa (25/12/2018) malam. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menyebut, pengaspalan akan dilakukan jika tidak hujan.
"Hari ini, sebetulnya sudah selesai, pemerataan terakhir hari ini. Habis itu ada Elf untuk aspal dan malam ini sudah kelar," terang Risma kepada wartawan di Ria Galeria, Selasa (25/12/2018).
Risma menambahkan, Pemkot Surabaya masih fokus untuk pemeretaan menuju tahap pengaspalan, karena sejak tiga hari kemarin, proses pemadatan jalan telah dilakukan.
Baca juga: Cerita Risma Perbaiki Jalan Gubeng Surabaya Lebih Cepat dari Jepang: Aku Sendiri
"Malam ini sebenarnya sudah bisa kelar, kalau tidak hujan bisa langsung gelar aspalnya," beber Risma.
Untuk pemungsian jalan, pihak Pemkot Surabaya masih akan berkoordinasi dengan Polda Jatim dan Polrestabes Surabaya. Namun untuk utilitas terkait, Risma menyerahkan kepada asisten dua untuk berkoordinasi dengan instansi terkait.
"Jika nanti malam sudah selesai diaspal, besok akan diadakan rapat koordinasi bersama pihak kepolisian. Dan semoga lajur timur (sisi BNI dan Elisabeth, red) itu bisa dibuka kembali," paparnya.
Baca juga: KPK Dituntut Selidiki Anak Pejabat Pemkot Surabaya Jadi Makelar Izin
Sementara untuk mengantisipasi kemungkinan longsor dari sisi barat atau lokasi yang diduga menjadi sumber penyebab amblesnya tanah, pemkot akan memasang dinding penahan.
"Besok dinding penahanannya datang untuk penyelesaian empat lajur jalan (timur dan barat). Tapi kita minta izin dulu sama Polda (Jatim) dan Polrestabes (Surabaya) untuk menggunakan lajur di sisi timur," kata Risma.
Risma juga menyatakan bahwa pengerjaan sisi barat juga akan dikebut, karena box culvert sudah tersedia di lokasi.
Baca juga: Armudji Diminta Ungkap Anak Pejabat Pemkot Surabaya Jadi Makelar Izin
"Kalau lampu penerangan sudah disiapkan dan tinggal masang saja, kita kerjanya paralel. Untuk pedesterian dan saluran itu kita siapkan di luar, nanti tinggal pasang. Gak ada kendala cuma memang fungsinya belum sempurna karena sisi barat masih digunakan untuk kerja," urainya.
Menurutnya, dirinya rajin datang ke lokasi recovery Jalan Raya Gubeng untuk mengontrol agar managemen kerjanya tidak molor.
"Ini managemennya sulit, jadi kalau tidak mengerti pengaturan kerja bisa lama. Saya kan janji tiga hari, jadi kontrolnya di situ, bukan di kualitas. Saya datang harus hitung untuk sambungkan. Saya harus ngatur flow-nya (alurnya) itu. Kalau saya ngandalkan biasa saja mungkin bisa selesai tapi waktunya tidak bisa cepat," pungkasnya.