jatimnow.com - Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur (Jatim) Tri Rismaharini menceritakan proses perbaikan Jalan Gubeng yang ambles yang hanya butuh waktu 4 hari. Menurutnya, proses pengerjaan itu lebih cepat dari Jepang.
Awalnya, Risma menceritakan tentang kedua kakinya yang patah ketika mengatur lalu lintas di Surabaya. Sebab, saat itu ada sebuah pohon yang tumbang hingga menyebabkan kemacetan.
"Dua hari aku bisa jalan, tiba-tiba Jalan Gubeng ambles. Aku disitu setiap hari, karena harus pakai kursi roda aku pakai drone," kata Risma, di Museum HOS Tjokroaminoto, Surabaya, Selasa (29/10/2024).
Proses perbaikan Jalan Gubeng Surabaya (dok.jatimnow.com)
Lalu, Risma mengaku, mengatur sendiri ribuan truk yang mengangkut material untuk memperbaiki Jalan Gubeng yang ambles. Selain itu, dia juga yang mengarahkan petugas alat berat.
"Aku atur sendiri sehari 1000 truk lebih, hampir 2000 truk, ada seratus alat berat di sepanjang jalan. Aku ngatur sendiri, semua tak pegangi HT termasuk supir truk, ayo kanan, maju, dua truk maju," ucapnya.
Baca juga:
KPK Dituntut Selidiki Anak Pejabat Pemkot Surabaya Jadi Makelar Izin
Kemudian, kata Risma, ada seseorang yang membandingkan proses perbaikan Jalan Gubeng tersebut dengan yang ada di Jepang. Dia menyebut, pengerjaanya berjalan lebih cepat.
"Orang ngomong, bandingkan, apakah itu akan lebih cepat dengan salah satu kondisi di Jepang? Ternyata kita lebih cepat dibandingkan yang terjadi di Jepang," jelasnya.
Cagub Jatim Risma ditemui wartawan di Musem Hos Cokroaminoto (Ni'am/jatimnow.com)
Baca juga:
Armudji Diminta Ungkap Anak Pejabat Pemkot Surabaya Jadi Makelar Izin
Diketahui, Jalan Gubeng, Surabaya, ambles diduga karena proyek basement Rumah Sakit (RS) Siloam, Selasa (18/12/2018). Ruas jalan tersebut selesai diperbaiki, Minggu (23/12/2018).
Jalan Gubeng ambles sedalam 10 sampai 15 meter, lebar jalan kurang lebih 20-25 meter lebar jalannya. Panjang lubang sekitar 20 - 30 meter
Dalam proses perbaikanya, dibutuhkan sebanyak 1.800 dump truk pengangkut pasir dan 400 dump truk setiap harinya serta alat berat untuk proses pengurukan dan penimbunan tanah.