jatimnow.com -Presiden Joko Widodo menyerahkan 213 sertipikat tanah wakaf kepada para pengurusnya di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Jumat (4/1/2019).
Acara penyerahan sertipikat tanah wakaf itu berlangsung di Masjid Ar Rahmah, Desa Prayungan, Kecamatan Sawoo. Sertipikat tanah wakaf itu diserahkan secara simbolis kepada pengurus sejumlah masjid, pondok pesantren, mushala dan tempat umum di wilayah Jawa Timur.
Hadir dalam acara itu Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri PUPR Basuki Hasimuljono, Gubernur Jatim Soekarwo dan Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni.
Baca juga: Jokowi Titipkan Kota Kediri ke Mbak Vinanda - Gus Qowim
"Mengapa sertipikat tanah wakaf baik untuk pondok, surau atau mushala, masjid kita berikan," tanya Presiden Jokowi.
Jokowi mengatakan setiap dirinya turun ke bawah ke desa, kampung, masuk ke masjid, banyak yang kasih informasi tentang sengketa lahan.
Baca juga: Presiden Jokowi Resmikan Smelter Freeport, Pj Gubernur: Dongkrak Ekonomi Jatim
"Makanya kita percepat pengurusan sertipikat tanah dan pemerintah menyiapkan dana dari APBN untuk mengurusnya, artinya tidak dipungut biaya di Kantor BPN," katanya.
Presiden menceritakan kasus pembangunan masjid di atas tanah wakaf di Jakarta yang letaknya di tengah kota. Awalnya, cerita Jokowi, tidak ada masalah.
Baca juga: Presiden Joko Widodo: Ngecek Harga, Masak Pamitan Terus
Namun ketika kawasan itu berkembang hingga harga tanah mencapai Rp120 juta per meter persegi, ahli waris mulai mengotak atik tanah wakaf itu. Ia menyebutkan masalah itu tidak hanya terjadi di Jakarta tapi juga di daerah lain.
"Ketika yang mewakafkan masih hidup, ahli waris tidak mempermasalahkan tapi ketika sudah meninggal dan jatuh miskin, mereka mulai mempermasalahkan, sehingga perlu sertipikat tanah wakaf untuk mencegah sengketa tanah," katanya.